Amerika Serikat (AS) memuji rencana kapal perang Jerman untuk berlayar di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. AS menyebut langkah Jerman itu mendukung ‘tatanan internasional berbasis aturan’ di perairan, yang menurut AS, terancam oleh China.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (5/3/2021), otoritas Jerman menuturkan bahwa sebuah kapal frigate militer Jerman akan berlayar di kawasan Asia pada Agustus mendatang, dalam pelayaran kembali ke negaranya. Jerman dan AS merupakan sekutu dalam NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).
Ini nantinya akan menjadi momen pertama bagi sebuah kapal militer Jerman untuk berlayar melintasi Laut China Selatan sejak tahun 2002.
“Amerika Serikat memiliki kepentingan nasional dalam menjaga perdamaian dan stabilitas, menghormati hukum internasional, perdagangan yang sah tanpa hambatan, dan kebebasan navigasi dan penggunaan lautan secara sah lainnya,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
“Kami menyambut baik dukungan Jerman untuk tatanan internasional yang berbasis aturan di Indo-Pasifik. Komunitas internasional memiliki pertaruhan penting dalam pelestarian tatanan maritim terbuka,” imbuhnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri di China, yang mengklaim sebagian besar Laut China selatan, menyatakan negara-negara menikmati kebebasan navigasi dan penerbangan di jalur perairan itu di bawah hukum internasional.
“Namun mereka tidak bisa menganggapnya sebagai dalih untuk merusak kedaulatan dan keamanan negara-negara pesisir,” imbuh juru bicara itu
Dalam pernyataannya, otoritas Jerman menegaskan bahwa kapal perangnya tidak akan melewati batas 12 mil laut yang diklaim China dan negara-negara lainnya sebagai wilayah perairan di sekitar area-area yang diklaim oleh negara-negara itu.
China sendiri telah mendirikan pos militer pada pulau-pulau buatan yang dibangun di Laut China Selatan. AS menolak klaim China atas sumber daya alam di sebagian besar perairan sengketa itu, dengan menyebut klaim itu ‘sepenuhnya melanggar hukum’.
Angkatan Laut AS secara rutin mempraktikkan ‘kebebasan navigasi’ dalam operasi yang melibatkan kapal perangnya berlayar dekat beberapa pulau buatan China. AS bersemangat jika ada negara sekutu yang mengikuti langkahnya itu.
Bulan lalu, Prancis menyatakan kapal selam dan kapal perang tenaga nuklir miliknya berpatroli di Laut China Selatan untuk menekankan kebebasan navigasi.
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK