Dalam sebuah esai yang diterbitkan oleh Institut Angkatan Laut AS, mantan Wakil Direktur Central Intelligence Agency (CIA), Michael Morell dan mantan Laksamana James Winnefeld, memperingatkan bahwa Xi Jinping akan membawa Taiwan ‘kembali’ ke Cina pada pertengahan Januari 2021.
Saat ini, Barat terganggu oleh pemilihan AS dan pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung. Penulis yakin “operasi” tersebut akan selesai hanya dalam tiga hari.
Morell dan Winnefeld melukiskan skenario kasus terburuk dalam artikel tersebut, yang diterbitkan oleh asosiasi militer swasta, nirlaba, dan profesional.
Mereka menganggap operasi itu akan berlangsung cepat, “dimulai pada malam hari tanggal 18 Januari”, sebelum pelantikan presiden AS.
Pada saat yang sama, Cina akan melakukan serangan dunia maya untuk melumpuhkan negara tersebut dengan menonaktifkan jaringan listrik nasional dan utilitas penting lainnya.
Ini akan diikuti oleh blokade laut dan udara yang cepat, dengan beberapa kapal selam Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) bergabung dalam aksi tersebut.
Penulis membayangkan blokade akan membuka jalan bagi pendaratan pasukan amfibi PLA.
Sementara itu, Cina akan mengirimkan peringatan keras untuk tidak diintervensi oleh AS, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan sekutu dekat Taiwan lainnya.
Di hari kedua setelah aksi militer, pasar saham global akan ambruk akibat gejolak.
Para pemimpin dunia akan membuat pernyataan mengutuk serangan itu, tapi ya sebatas itu saja.
Washington terhalang oleh berbagai masalah, tidak akan dapat bereaksi.
Pada hari ketiga setelah serangan itu, Morell dan Winnefeld yakin sudah terlambat bagi Washington untuk membalikkan kerusakan.
Kemudian, Xi akan menutupi invasi dengan mengatakan kepada dunia, “Impian Cina” telah menjadi kenyataan dan “menyambut orang-orang Taiwan pulang.” Serambi News
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK