Rudal udara ke udara jarak jauh PL-15 dinilai menjadi kunci utama pesawat tempur siluman Chengdu J-10 Mighty Dragon dapat melumpuhkan F-22 Raptor milik Amerika Serikat (AS). Kedua pesawat sama-sama dirancang sebagai pesawat dominasi udara.
PL-15 berdaya jangkau 300 km, sedangkan rudal andalan Amerika Serikat AIM-120D AMRAAM hanya berdaya jangkau 180 km.
J-20 dapat meluncurkan empat rudal PL-15 yang disimpan dalam rak senjata internalnya. Rudal ini ditaksir cukup dapat melumat musuhnya di udara.
Rudal PL-15 bahkan memiliki jangkauan lebih jauh dari rudal Eropa MBDA Meteor dan rudal Rusia K-37M. Sehingga, saat ini dapat dikatakan China adalah penguasa rudal udara ke udara.
Sementara itu, China juga tengah mengembangkan rudal udara ke udara PL-21 yang memiliki jarak jangkau lebih jauh lagi.
Di sisi yang lain, AS meresponse kehadiran rudal-rudal beyond visual range (BVR) China ini dengan mengembangkan AIM-260 Joint Advanced Tactical Missile (JATM).
Selain rudal udara ke udara jarak jauh, J-20 juga dilengkapi dua unit rudal PL-10 yang ditempatkan di bagian samping badan pesawat. Rudal ini diklaim lebih unggul dari AIM-9X Block II yang dimiliki AS dan diekspor ke Taiwan.
Menguitp tulisan di National Interest, dengan rudal PL-15, J-20 China dapat menembak jatuh F-22 dan F-35 AS.
Sistem persenjataan pada J-20 juga didukung oleh radar Type 1457 (KLJ-5) AESA.
Pengembagnan PL-15 sebenarnya sudah dikhawatirkan AS melalui pernyataan Panglima Komando Tempur Udara AS Jenderal Herbert Carlisle tahun 2015.
Ia mengatakan, PL-15 dengan jarak jangkaunya yang sangat jauh dapat mengalahkan AS.
Belum lama ini juga diberitakan, India juga cemas dengan kehadiran J-17B versi upgraded (Block III) yang dilengkapi radar KLJ-7A AESA serta rudal PL-15.
Akan halnya J-20, pesawat dominasi udara pesaing F-22 muncul terbang perdana pada 11 Januari 2011 dan muncul perdana di hadapan publik pada penyelenggaraan Airshow China 2016 di Zhuhai.
Pesawat kursi tunggal ini kemudian masuk dinas Angkatan Udara China (PLAAF) pada Maret 2017 dan mulai melaksanakan uji tempur pada September di tahun itu.
PLAAF membentuk unit tempur J-20 pada Februari 2018.
China membuat delapan prototipe J-XX dan sekira 20 seri produksi pesawat ini. Seluruh 28 pesawat dioperasikan oleh PLAAF. Roni Sontani
Sumber : https://www.airspace-review.com
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK