Turki menolak untuk meninggalkan sistem pertahanan rudal S-400 yang dibeli dari Rusia. Ankara menegaskan tidak akan tunduk pada ancaman sanksi Amerika Serikat (AS) lantaran membeli senjata Moskow.
“Mereka mengatakan mereka tidak akan menjual (sistem rudal) Patriot kecuali kita menyingkirkan S-400. Tidak diragukan bagi kita untuk menerima prasyarat seperti itu,” kata Ibrahim Kalin, juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa malam setelah pertemuan kabinet.
Turki, yang memiliki kekuatan militer terbesar kedua di NATO, membantah sedang berjalan menjauh dari aliansi itu. Namun, Ankara mengakui perselisihannya dengan AS mengenai pembelian sistem rudal S-400 Rusia meningkat.
Kongres Amerika telah mendesak pemerintah Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap Ankara. Namun, pemerintah Trump keberatan dengan alasan langkah seperti itu dapat mendorong Turki lebih dekat kepada Moskow.
“Sentimen anti-Turki yang tidak rasional telah menang di Kongres dan itu tidak baik untuk hubungan Turki-Amerika,” kata Kalin. “Mereka harus tahu bahwa bahasa ancaman seperti itu akan mendorong Turki ke tempat-tempat yang tidak mereka inginkan,” ujarnya, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (25/12/2019).
Turki berencana untuk memperoleh baterai S-400 kedua dan mengejar perjanjian pengembangan bersama dengan Moskow agar dapat memproduksi rudal balistik canggihnya sendiri.
Sumber : https://international.sindonews.com
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK