Di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengumumkan bahwa mereka berhasil mengusir kapal perang Amerika Serikat (AS) yang diklaim melakukan pelanggaran wilayah perairan di sekitar Kepulauan Paracel yang disengketakan. Juru bicara Komando Teater Selatan PLA, Kolonel senior Tian Junli, menegaskan bahwa tindakan tersebut membahayakan kedaulatan China dan menuduh Washington sebagai “pembuat risiko keamanan” serta “penghancur terbesar” perdamaian dan stabilitas di kawasan.
“Pelanggaran wilayah perairan China oleh kapal perusak berpeluru kendali USS Hopper sangat membahayakan kedaulatan Beijing, sekali lagi membuktikan bahwa Washington sedang mengupayakan hegemoni navigasi dan militerisasi di Laut Cina Selatan,” kata Tian Junli seperti dilaporkan oleh RT pada Minggu (26/11/2023).
Menurut laporan Kantor Berita China, CGTN, militer China merespons dengan mengerahkan pasukan udara dan laut untuk mengawasi dan mengusir kapal perang AS tersebut sesuai dengan hukum. Hingga saat ini, Pentagon belum merilis pernyataan resmi terkait insiden tersebut.
Kepulauan Xisha, yang juga dikenal sebagai Kepulauan Paracel, merupakan wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan, diperintah de facto oleh China, namun juga diklaim oleh Vietnam dan Taiwan. Washington tidak mengakui kedaulatan China atas kepulauan ini, menyebutnya “melanggar hukum” dan menimbulkan “ancaman serius terhadap kebebasan laut.”
Insiden serupa telah terjadi sebelumnya, dengan kapal perang AS yang dikabarkan melakukan pelanggaran di dekat Kepulauan Paracel. Pada Maret tahun ini, kapal perusak USS Milius pernah “diperingatkan” untuk menjauh dari wilayah tersebut oleh Angkatan Laut China, sementara USS Benfold diusir dua kali pada tahun 2022. Pentagon belum memberikan tanggapan terhadap insiden terbaru ini.
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK