Sejumlah negara diyakini percaya ramalan Perang Dunia 3 akan terjadi. Bahkan negara-negara itu sudah mempersiapkan pertahanannya jika hal ini terjadi.
Hal ini setidaknya dilaporkan jaringan International Committee of the Fourth International (ICFI) di websitenya Word Socialist Web Site. Dalam perspektifnya, ada tiga negara yang ditunjuk yakni Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Jepang.
Ketiga negara itu disebut telah menyetujui anggaran militer terbesar mereka sejak Perang Dunia II. Ini terkait kemungkinan eskalasi besar dalam persiapan konflik militer dengan Rusia dan China.
“Pekan lalu … Senat AS memberikan suara yang sangat besar untuk menyetujui Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) senilai US$ 858 miliar (Rp 13.368 triliun), lebih besar US$ 45 miliar (Rp 701 triliun) dari yang diminta Gedung Putih dan Pentagon,” tulisnya dikutip Selasa (20/12/2022).
Anggaran meningkat 8% dari tahun lalu dan 30% lebih besar dalam pengeluaran militer selama anggaran Pentagon 2016. Pengeluaran militer besar-besaran terjadi ketika rumah tangga AS pada umumnya mengalami penurunan pendapatan riil sebesar 3% dalam 12 bulan terakhir.
RUU tersebut meningkatkan pendanaan untuk setiap departemen militer dan program senjata. Angkatan Laut AS akan mendapatkan US$ 32 miliar untuk kapal perang baru, termasuk tiga kapal perusak kelas Arleigh Burke dan dua kapal selam kelas Virginia. Pentagon diberi wewenang untuk membeli 36 pesawat F-35 lagi, masing-masing seharga sekitar US$ 89 juta.
Hal sama juga diikuti pemerintah Jepang. Strategi pertahanan nasional baru akan menggandakan anggaran militer negara tersebut dan mengubah militernya menjadi kekuatan tempur ofensif.
“Untuk pertama kalinya, Jepang akan mendapatkan rudal jarak jauh yang mampu menyerang China dalam serangan ofensif,” muat artikel itu.
“Namun strategi tersebut secara terbuka menentang konstitusi Jepang, yang menyatakan bahwa angkatan darat, laut, dan udara, serta potensi perang lainnya, tidak akan pernah dipertahankan. Tak hanya itu, penduduk Jepang sendiri sangat menentang persenjataan kembali militer,” tambahnya.
Sementara itu, komite anggaran parlemen Jerman juga dilaporkan memberikan suara untuk menyetujui pembelian pesawat F35 berkemampuan nuklir dari AS. Meskipun Jerman tidak memiliki senjata nuklirnya sendiri, sebagai anggota NATO ia berpartisipasi dalam pembagian senjata nuklir dengan AS, dan senjata nuklir AS ditempatkan di Jerman.
Pembelian pesawat tempur F-35 adalah bagian dari paket pengeluaran US$100 miliar yang disahkan parlemen Jerman awal tahun ini. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat pengeluaran militer Jerman sebelumnya.
Seperti di Jepang, ada penentangan populer yang luas di Jerman terhadap persenjataan kembali militer. Mereka enggan merasakan kembali kejahatan imperialisme Jerman yang mengerikan dalam Perang Dunia II.
Keputusan AS, Jepang, dan Jerman sendiri bukan tanpa sebab. Ini dipicu oleh aliansi NATO menerbitkan dokumen strategi pada Juni yang menyatakan bahwa aliansi harus bersiap untuk “perang multi-ranah intensitas tinggi melawan pesaing sejawat bersenjata nuklir” termasuk Rusia dan China. sumber
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK