Sebuah pesawat militer Amerika Serikat (AS) menerobos masuk wilayah udara atau langit Venezuela pada Kamis malam waktu setempat. Pihak Caracas marah karena tindakan militer Washington tersebut sudah melanggar kedaulatan negara.
Kementerian Pertahanan Venezuela mengatakan sebuah pesawat angkut berat C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS melintasi perbatasan Venezuela-Kolombia pada Kamis malam dan selama tiga menit terbang di atas negara bagian Zulia, Venezuela barat, yang mencakup wilayah sekitar 14 mil.
Kementerian itu, dalam sebuah pernyataan Jumat (23/72021), mencatat bahwa pesawat militer Washington melakukan pelanggaran saat terlibat dalam serangkaian latihan yang lebih besar yang melibatkan pesawat F-16 dan RC-135 Amerika.
Sumber pelacakan pesawat independen, Conflict News Worldwide (CNW), melalui Twitter pada hari Jumat juga mengonfirmasi bahwa pesawat intelijen sinyal RC-135V/W Rivet Joint terbang beberapa putaran di atas negara bagian La Guajira, Cesar, dan Magdalena di Kolombia timur laut pada Kamis malam.
Kementerian Pertahanan Venezuela mencatat ini adalah ke-21 kalinya sepanjang tahun ini pesawat AS melanggar Wilayah Informasi Penerbangan Maiquetía, nama lain untuk wilayah udara yang diatur oleh pengontrol lalu lintas udara Venezuela.
“Ini disebut pelanggaran serius standar penerbangan internasional,” kata kementerian tersebut yang dikutip SINDOnews.com, Sabtu (24/7/2021) dari situs web Kementerian Pertahanan Venezuela.
“Kami menegaskan kembali di hadapan masyarakat internasional dan organisasi multilateral bahwa kehadiran pangkalan Amerika Utara di wilayah Kolombia merupakan ancaman permanen dan merupakan mekanisme gangguan mengerikan yang secara signifikan mempengaruhi stabilitas kawasan Karibia dan Amerika Latin di mana, berkat upaya integrasi Panglima Tertinggi Hugo Chavez, telah bekerja pada konsolidasinya sebagai Zona Damai,” lanjut Kementerian Pertahanan Venezuela.
“Saya dengan tegas menolak pelanggaran wilayah udara kedaulatan kami oleh pesawat militer AS,” kata Menteri Pertahanan Venezuela Jenderal Vladimir Padrino di Twitter pada hari Jumat.
“Ini terjadi ketika [Presiden Kolombia] Ivan Duque dengan rendah hati menyerahkan kedaulatan rakyat Kolombia ke pangkalan militer asing. Ini adalah ancaman serius bagi seluruh wilayah.”
Kerja sama militer AS dengan Kolombia telah mendapat sorotan baru-baru ini setelah Pentagon mengonfirmasi bahwa tujuh orang mantan tengtara militer Kolombia yang ditangkap di Haiti sehubungan dengan pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise awal bulan ini telah menerima pelatihan khusus dari AS sebagai bagian dari layanan pelatihan mereka, termasuk dari Western Hemisphere Institute for Security Cooperation (WHINSEC) di Fort Benning, Georgia.
Pentagon belum mengomentari pelanggaran wilayah udara Venezuela oleh pesawat militer Amerika.
Sumber: Sindonews
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK