Melihat eskalasi konflik militer yang luas, pemerintah China ternyata telah membuat satu pangkalan pesawat pembom nuklir di Laut China Selatan (LCS). Pangkalan ini berlokasi sekitar 700 kilometer dari wilayah terluar Indonesia, yaitu Kepulauan Natuna.
Mengutip media militer China, PLA Daily, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sejak 2014 telah membangun pangkalan militer di Fiery Cross Reef. Fiery Cross Reef merupakan sebuah gugusan kepulauan karang yang terletak dalam area Kepulauan Spratly yang telah disengketakan banyak negara.
Dalam pangkalan yang ada di pulau itu, terdapat landasan pacu untuk menerbangkan armada udara sepanjang 3,3 kilometer. Landasan itu cukup untuk didarati pesawat pengangkut bom nuklir Xian H-6 milik Beijing.
Xian H-6 memiliki kemampuan jelajah 1.800 hingga 6.000 kilometer. Tentunya sangat memungkinkan bagi bomber tersebut untuk menerjunkan bom nuklir ke seluruh wilayah sekitar bibir pantai lautan yang kaya hasil alam ini.
China memang akhir-akhir ini sedang melakukan banyak manuver militer di LCS. Lautan yang mereka klaim 90% total wilayahnya adalah milik mereka. Klaim itu ditandai dengan dibuatnya nine dash line atau sembilan garis imajiner yang memasukan sebagian besar wilayah lautan itu dalam wilayah kedaulatan China.
Klaim ini ditepis oleh beberapa claimant state lainnya seperti Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Mereka mengatakan bahwa wilayah Kepulauan Spratly dan Paracel, yang kaya akan migas, merupakan wilayah mereka.
Tak hanya negara-negara claimant state, Amerika Serikat (AS) pun ikut turut campur dalam sengketa ini. Washington mengatakan pihaknya hanya menjalankan kebebasan navigasi di jalur perairan yang penting itu serta membendung ekspansi Beijing di kawasan.
Tak main-main, bahkan AS di bawah Presiden Donald Trump membentuk kembali armada pertama pasifik, yang bertanggung jawab untuk mengamankan LCS dari ancaman keamanan.
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK