in

AS Diduga Kerahkan Militer Intai Situasi Laut China Selatan

A US F15C Eagle jet fighter prepares for take off at air force base during the Lithuanian - NATO air force exercise at the air force base near Siauliai Zuokniai, Lithunaia, on April 1, 2014. The air training event will involve F-15C Eagle of the US Air Force currently deployed on NATOs Baltic Air Policing mission, JAS-39 Gripen aircraft of the Swedish Air Force, C-27J Spartan transport aircraft and Mi-8 helicopter of the Lithuanian Air Force. Furthermore, NATO Airborne Warning and Control System (AWACS) aircraft based in Germany and US KC-135R air refuelling aircraft are expected to join the exercise. AFP PHOTO / PETRAS MALUKAS (Photo by PETRAS MALUKAS / AFP) AS dikabarkan mengirim sejumlah pesawat militer ke LCS. (Foto: AFP/PETRAS MALUKAS)

Sebuah lembaga think tank China, South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI), menuding Amerika Serikat mengerahkan sejumlah pesawat militernya untuk melakukan misi pengintaian di dekat perairan Taiwan, tepatnya Selat Bashi dan Laut China Selatan.

Menurut laporan terbaru SCSPI yang beroperasi di bawah Institut Penelitian Kelautan Universitas Peking, tiga pesawat tempur AS sempat terdeteksi terbang di atas Kanal Bashi dan Laut China Selatan pada Kamis (25/6).

“Pada 25 Juni pagi hari, pesawat US P8-A dan RC-135 melakukan pengintaian di Laut China Selatan, tetap berfokus pada Selat Bashi. Sementara itu, C-17 Globemaster III terbang di atas Laut China Selatan,” bunyi kicauan SCSPI melalui akun Twitternya.

SCSPI menuturkan P8-A Poseidon yang dirancang sebagai pesawat tempur anti-kapal selam, pesawat pengintai RC-135, dan pesawat pengangkut C-17 merupakan tiga dari belasan pesawat militer AS yang terdeteksi terbang di perairan itu sejak pertengahan Juni lalu.

Dilansir South China Morning Post, lembaga itu turut mengunggah gambar ilustrasi map pergerakan ketiga pesawat militer AS itu. Berdasarkan ilustrasi itu, P8-A terlihat terbang melewati Selat Bashi menuju Kepulauan Pratas yang dikontrol Taiwan sebelum terbang ke dekat perairan tenggara China.

Kepulauan Pratas merupakan satu dari tiga kepulauan yang terletak di bagian utara Laut China Selatan. China menamakan kepulauan itu sebagai Kepulauan Dongsha.

Kepulauan Pratas terletak di tengah antara pangkalan militer China di Pulau Hainan dan Samudra Pasifik karena itu dianggap sebagai kawasan sangat strategis.

Kantor berita Jepang, Kyodo, melaporkan militer China berencana melakukan latihan pendaratan berskala besar di Hainan pada Agustus mendatang sebagai persiapan merespons risiko kepulauan itu direbut.

Sadar akan rencana Beijing, AS disebut mengerahkan misi pengintaian tersebut untuk melakukan beberapa misi pengumpulan data intelijen terkait wilayah itu.

Laporan SCSPI ini muncul ketika ketegangan di Laut China Selatan kembali memanas setelah China terus memperkuat klaim historisnya atas kepemilikan perairan kaya sumber daya alam itu dalam beberapa bulan terakhir.

Awal tahun ini, China mengerahkan puluhan kapal ikan dan kapal patrolinya ke Laut China Selatan hingga menuai friksi dengan Malaysia dan Indonesia pada Januari lalu.

Puluhan kapal ikan Tiongkok menerobos wilayah ZEE Malaysia dan Indonesia dalam insiden terpisah pada Januari lalu.

Meski Indonesia mengaku tidak memiliki sengketa wilayah dengan China di Laut China Selatan, agresifitas kapal-kapal Tiongkok yang sempat menerobos ZEE Indonesia di perairan Natuna membuat khawatir Jakarta.

Baru-baru ini, kapal China bahkan menyerang dan menenggelamkan tiga kapal nelayan Vietnam di salah satu bagian Laut China Selatan yang menjadi sengketa antara kedua negara. [CNNIndonesia]

Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc

Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK


Jet Tempur F-22 AS Kembali Cegat Dua Pesawat Patroli Maritim Rusia

TNI Sebut Berhasil Akhiri Konflik Tiga Suku di Kongo