Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan latihan militer dengan pilot ace dari jet tempur berbasis pengangkut, kapal perang dan pesawat anti-kapal selam di Laut China Selatan selama beberapa hari terakhir.
Analis menyebut latihan itu dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam bertahan melawan segala provokasi yang ditimbulkan militer Amerika Serikat (AS).
Sebagaimana dilaporkan Global Times, pakar militer yang bermarkas di Beijing, Wei Dongxu mengatakan kepada media itu bahwa AS telah mengirim pesawat pengintai ke First Island Chain untuk mengumpulkan informasi tentang China. “Untuk itu China perlu mempersiapkan diri,” katanya.
“Terhadap provokasi ini, China perlu memanfaatkan kemampuannya untuk memahami kegiatan mereka dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat,” kata Wei awal pekan ini.
“China dapat mengirim pesawat tempur untuk mengusir mereka atau meluncurkan penanggulangan elektronik untuk mengganggu mereka jika mereka terlalu dekat,” tambah Wei.
Menurut laporan China Central Television (CCTV), ada banyak latihan yang dijalankan China di Laut China Selatan. Di antaranya yaitu latihan menggunakan pesawat tempur oleh Yuan Wei, seorang pilot PLA ace dari pesawat tempur J-15 dan juga latihan terpisah oleh gugus tugas kapal induk Liaoning.
Kapal perang dari Kelompok Tugas Escort Angkatan Laut ke-35 PLA juga turut melakukan latihan di Laut China Selatan, menurut Global Times.
“Kapal perusak Taiyuan, fregat Jingzhou dan kapal pengisian ulang Chaohu melakukan pelatihan anti-pembajakan dan penembakan langsung di sana pada hari Sabtu,” lapor CCTV, Selasa.
Sebelumnya pada Senin, PLA Daily melaporkan bahwa pesawat anti-kapal selam yang ada di bawah kendali PLA Southern Theatre Command Navy baru-baru ini melakukan misi patroli dan anti-kapal selam.
Latihan-latihan ini sendiri terjadi pasca kapal perang AS, USS Barry memasuki perairan teritorial China di lepas Kepulauan Xisha di Laut China Selatan. Kedua negara sempat terlibat perselisihan karena masalah ini.
Kapal yang masuk ke perairan yang diklaim China pada 28 April langsung diusir oleh Komando Teater Selatan PLA. Namun, AS melanjutkan dan mengirim kapal penjelajah USS Bunker Hill ke Kepulauan Nansha pada 29 April. AS juga dilaporkan menerbangkan pembom B-1B di atas Laut China Selatan dan Laut China Timur selama liburan May Day.
Sementara itu, AS menarik 300 pasukannya dari Arab Saudi. Menurut sumber anonim sebagaimana dilansir dari Wall Street Journal, pasukan kemungkinan akan dialihkan ke Asia, untuk membendung semakin kuatnya pengaruh China. Sumber: CNBC
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK