in

Dokumen Bocor, Terungkap Reformasi Militer Tiongkok untuk ‘Menangkan Perang’ dan Susul AS

via: tribunnews.com

Militer – Reformasi militer Tiongkok telah terungkap dalam sejumlah dokumen internal yang bocor.

Mengindikasikan maksud negara itu dalam memperluas kekuatan militernya di lepas pantai.

Hal itu bertujuan agar negara komunis itu bisa diizinkan untuk mengelola krisis, konflik, memenangkan perang serta mengambil alih kekuatan militer Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari laman Express.co.uk, Sabtu (7/7/2018), dokumen-dokumen yang bocor itu diterbitkan oleh Komisi Militer Pusat pada Februari lalu, dan bertujuan untuk menyebarkan pemikiran Presiden Xi Jinping tentang penguatan angkatan bersenjata.

Jika reformasi terus berlanjut, apa yang dilakukan Tiongkok akan menimbulkan ketegangan yang meningkat dengan negara-negara tetangganya, termasuk Jepang, negara di Laut Cina Timur dan Selatan, serta AS.

Dalam dokumen yang bocor itu tertulis, “saat kami membuka dan memperluas kepentingan nasional kami di luar perbatasan, kami sangat membutuhkan perlindungan komprehensif terhadap keamanan kami sendiri di seluruh dunia,”.

Sementara sebuah laporan menambahkan bahwa ekspansi militer memungkinkan Tiongkok untuk lebih efektif dalam menciptakan situasi, mengelola krisis dan konflik, serta memenangkan perang.

Selain itu juga membela perluasan kepentingan strategis Tiongkok menggunakan cara apapun dan mewujudkan misi yang ditetapkan oleh partai dan Presiden Xi.

Laporan itu juga menjelaskan dari awal bahwa Tentara Pembebasan Rakyat sejalan dengan pemikiran pemimpin ‘inti’ Xi Jinping.

Mereka setuju dan menganut pemikiran yang sama terkait sosialisme untuk mencapai era baru.

Menurut Newsweek, para pengamat berpendapat bahwa, “Kekuatan militer yang kuat, sangat penting bagi sebuah negara untuk bisa tumbuh, dari menjadi besar hingga menjadi kuat,”.

AS, Rusia, dan Jepang merupakan contoh negara yang memiliki kekuatan militer yang disegani.

Dokumen tersebut sangat penting untuk menghindari Thucydides Trap, yakni saat kekuatan yang meningkat ternyata menjadi konflik dengan musuh yang jauh lebih mapan.

Laporan itu mengatakan, militer yang kuat merupakan cara terbaik untuk bisa melarikan diri dari obsesi bahwa perang tidak dapat dihindari antara kekuatan yang muncul dan hegemoni yang berkuasa.

Sebelumnya, dokumen-dokumen itu bocor saat Angkatan Laut Pembebasan Rakyat (PLA) meluncurkan dua kapal perang canggih yang dirancang khusus untuk peperangan di permukaan, pertahanan udara jarak jauh dan operasi anti-kapal selam.

Tentunya saat modernisasi angkatan laut negara itu berlanjut.

Pada Mei lalu, AS telah menyuarakan keprihatinannya terhadap Tiongkok terkait militerisasi terbaru Laut Cina Selatan dan mengklaim akan ada konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang.

Di Laut Cina Selatan yang disengketakan, Tiongkok telah membangun kehadirannya di pulau-pulau wilayah itu.

Kehadiran yang dianggap Lebih dominan dari negara lainnya di kawasan yang kini menjadi wilayah sengketa.

Di sana, Tiongkok membangun pangkalan udara, sistem radar, serta kemampuan pertahanan.

Mereka juga baru-baru ini telah menguji radar penumpang (RCS) untuk jet tempur baru.

Indeks RCS dapat mengukur seberapa terdeteksinya suatu objek oleh radar itu dan apakah bisa digunakan dalam rudal balistik.

Tiongkok diduga menguji fitur-fitur seperti itu pada pesawat, kapal perusak, tank, dan kapal selamnya.

Perlu diketahui, hanya AS, Rusia serta beberapa negara Eropa yang bisa melakukan pengujian semacam itu.

Saat Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengunjungi Tiongkok, Presiden Xi Jinping mengatakan kepadanya secara tegas bahwa Tiongkok tidak akan memberikan satu inci pun dari Laut Cina Selatan.

Sumber” tribunnews

Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc

Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK


Rusia Luncurkan Rudal Penghancur Satelit, Menyasar Amerika?

Bakal Jadi Negara Kuat, Indonesia Dinilai Ancaman bagi Australia