Berikut besaran gaji yang diterima Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat ( KASAD).
Sosok Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini jadi sorotan karena diprediksi kariernya akan melesat jadi Panglima TNI.
Jenderal Andika Perkasa disebut-sebut paling berpeluang menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang diperkirakan akan pensiun akhir tahun 2021.
Lantas, berapa besaran gaji yang diterima Jenderal Andika Perkasa saat ini?
Selain gaji pokok yang bersifat tetap, jabatan KSAD juga mendapatkan berbagai macam tunjangan seperti tunjangan kinerja.
Tunjangan kinerja atau tukin prajurit TNI besarannya diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2018 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Besaran tunjangan TNI ini berlaku sama di tiga matra. Untuk formula besaran tunjangan di tubuh TNI diatur sesuai dengan kelas jabatan yang ditentukan dari pangkat prajurit.
Berikut daftar tunjangan kinerja prajurit TNI:
– KSAD, KSAL, KSAU: Rp 37.810.500
– Kasum, Wakil KSAD, Wakil KSAL, Wakil KSAU: Rp 34.902.000
– Kelas Jabatan 17: Rp 29.085.000
– Kelas Jabatan 16: Rp 20.695.000
– Kelas Jabatan 15: Rp 14.721.000
– Kelas Jabatan 14: Rp 11.670.000
– Kelas Jabatan 13: Rp 8.562.000
– Kelas Jabatan 12: Rp 7.271.000
– Kelas Jabatan 11: Rp 5.183.000
– Kelas Jabatan 10: Rp 4.551.000
– Kelas Jabatan 9: Rp 3.781.000
– Kelas Jabatan 8: Rp 3.319.000
– Kelas Jabatan 7: Rp 2.928.000
– Kelas Jabatan 6: Rp 2.702.000
– Kelas Jabatan 5: Rp 2.493.000
– Kelas Jabatan 4: Rp 2.350.000
– Kelas Jabatan 3: Rp 2.216.000
– Kelas Jabatan 2: Rp 2.089.000
– Kelas Jabatan 1: Rp 1.968.000
Untuk gaji pokok, diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Keduabelas atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji Anggota Tentara Nasional Indonesia.
Berikut besaran gaji TNI berdasarkan golongan dari pangkat tamtama hingga perwira tinggi ( gaji TNI 2020 ):
1. Golongan I (Tamtama)
Kopral Kepala: Rp 1.917.100 hingga Rp 2.960.700.
Kopral Satu: Rp 1.858.900 hingga Rp 2.870.900.
Kopral Dua: Rp 1.802.600 hingga Rp 2.783.900.
Prajurit Kepala dan Kelasi Kepala: Rp 1.747.900 hingga Rp 2.699.400.
Prajurit Satu dan Kelasi Dua: Rp 1.694.900 hingga Rp 2.617.500.
Prajurit Dua dan Kelasi Dua: Rp 1.643.500 hingga Rp 2.538.100.
2. Golongan II (Bintara)
Pembantu Letnan Satu: Rp 2.454.000 hingga Rp 4.032.600.
Pembantu Letnan Dua: Rp 2.379.500 hingga Rp 3.910.300.
Sersan Mayor: Rp 2.307.400 hingga Rp 3.791.700.
Sersan Kepala: Rp 2.237.400 hingga Rp 3.676.700.
Sersan Satu: Rp 2.169.500 hingga Rp 3.565.200.
Sersan Dua: Rp 2.103.700 hingga Rp 3.457.100.
3. Golongan III (Perwira Pertama atau Pama)
Kapten: Rp 2.909.100 hingga Rp 4.780.600.
Letnan Satu: Rp 2.820.800 hingga Rp 4.635.600.
Letnan Dua: Rp 2.735.300 hingga Rp 4.425.200.
4. Golongan IV (Perwira Menengah dan Perwira Tinggi)
Perwira Menengah atau Pamen
Kolonel: Rp 3.190.700 hingga Rp 5.243.400.
Letnan Kolonel: Rp 3.093.900 hingga Rp 5.084.300.
Mayor: Rp 3.000.100 hingga Rp 4.930.100.
Perwira Tinggi atau Pati (jenderal) Jenderal, Laksamana, Marsekal (Bintang 4): Rp 5.238.200 hingga Rp 5.930.800.
Letnan Jenderal, Laksamana Madya, dan Marsekal Madya (Bintang 3): Rp 5.079.300 hingga Rp 5.930.800.
Mayor Jenderal, Laksamana Muda, dan Marsekal Muda (Bintang 2): Rp 3.290.500 hingga Rp 5.576.500.
Brigadir Jenderal, Laksamana Pertama, dan Marsekal Pertama (Bintang 1): Rp 3.290.500 hingga Rp 5.407.400.
Jadi, KSAD Jenderal Andika Perkasa mendapatkan gaji pokok Rp 5.238.200 hingga Rp 5.930.800 dan tunjangan kinerja Rp 37.810.500.
Ini belum termasuk tunjangan jabatan dan lainnya.
Berpeluang Besar Jadi Panglima TNI
Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini ramai jadi perbincangan publik.
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) itu disebut paling berpeluang menduduki jabatan Panglima TNI.
Salah satu alasannya adalah Jenderal Andika Perkasa telah sukses melakukan terobosan di tubuh TNI AD selama menjabat KASAD.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat militer Aris Santoso dalam tayangan di Kompas TV.
Menurut Aris, Jenderal Andika paling berpeluang menjadi Panglima TNI selanjutnya, terutama karena kepopulerannya di media.
Selain itu, Andika dianggap berhasil melakukan berbagai terobosan.
“Andika berhasil memberi solusi cepat bagi problem berlarut di TNI AD, yaitu surplus pati yang sudah berlangsung bertahun-tahun,” kata Aris Santoso.
Meski begitu, Jenderal Andika Perkasa sering disangkutpautkan terkait hubungannya sebagai menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.
Hal senada juga diungkapak Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.
Ia menyatakan dukungan pada Jenderal Andika Perkasa.
Meski begitu, Effendi mengatakan, semua pimpinan matra TNI, baik Angkatan Laut dan Angkatan Udara juga berpeluang menjadi Panglima TNI yang baru.
“Saya kira suksesi panglima TNI yang akan berakhir memang 3 kepala staf (matra TNI) semua memiliki peluang,” ujar Effendi kepada KompasTV, Jumat (28/5/2021).
Effendi menyebut, ketiga pimpinan matra TNI memiliki kemampuan mumpuni untuk menjadi Panglima TNI yang baru.
“Kalau dilihat dari sisi kemampuan, mereka semua saya kira kemampuannya berada di atas rata-rata,” kata Effendi.
Effendi mengakui, Jenderal Andika Perkasa, yang telah menjabat selama dua tahun lebih, punya peluang terbesar.
“Apakah Jenderal Andika Perkasa lebih berpeluang, saya kira iya,” ucapnya.
Meski begitu, keputusan soal pemilihan Panglima TNI baru ini tetap berada di tangan Presiden Jokowi.
“Tetapi, berpulang lagi kepada Presiden untuk melihat apakah saat ini dan saat yang akan datang dibutuhkan figur kepemimpinan Jenderal Andika untuk memimpin TNI yang terdiri dari 3 matra,” beber Effendi.
“Faktor-faktor Ini sangat berpengaruh pada keputusan politik dari Presiden Jokowi,” imbuhnya.
Bagaimanapun, Effendi tetap menyebut, Andika Perkasa layak menjadi Panglima TNI.
“Kalau dari sisi persyaratan, kepatutan dan seluruh persyaratan lainnya dari sosok Jenderal Andika sudah sangat mumpuni,” ujarnya.
Politikus PDIP itu juga mendorong pergantian Panglima TNI lebih cepat berjalan pada tahun ini.
“Lebih cepat, lebih baik agar bisa terjadi restart atau bangkitnya kembali sistem pertahanan negara yang menjadi komponen utama adalah TNI.
Menurutnya, TNI perlu melakukan banyak pembenahan agar menguatkan pertahanan negara.
“Banyak sekali yang harus dibenahi. Dan ini harus sinergi dengan Kementerian Pertahanan, jangan jalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.
Sosok Panglima TNI yang baru ini, kata Effendi, perlu memunculkan sinergi antara ketiga matra TNI dengan Kementerian Pertahanan serta Menteri Pertahanan.
“Kalau Jenderal Andika Perkasa diberi kesempatan menjadi Panglima TNI saat ini, maka akan ada waktu. Kurang lebih ada 2 tahun melakukan pembenahan yang total,” pungkasnya.
Sebelumnya, Marsekal Hadi Tjahjanto resmi dilantik menjadi Panglima TNI pada 8 Desember 2017.
Diperkirakan, Marsekal Hadi akan pensiun pada akhir tahun ini.
Sumber surya
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK