Latihan perang Juniper Cobra ke-10 antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Komando Eropa Amerika Serikat (EUCOM) dibatalkan di tengah kekhawatiran virus corona baru, Covid-19, akan mengguncang Israel dan seluruh dunia.
Juniper Cobra merupakan salah satu latihan perang terbesar kedua negara yang digelar saban dua tahun. Latihan ini melibatkan simulasi ancaman rudal di berbagai sektor di Israel yang direspons dengan sistem pertahanan rudal Arrow 2 dan Arrow 3, sistem yang lebih canggih dari Iron Dome dan David Sling.
Manuver militer kedua negara itu resmi dihentikan pada hari Rabu.
“Mengingat instruksi Kementerian Kesehatan dan penilaian situasional mengenai penyebaran virus Corona, dan dalam koordinasi erat dengan EUCOM, kepala staf (IDF) dan komandan EUCOM memutuskan untuk menghentikan latihan,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Jerusalem Post, Jumat (6/3/2020).
“IDF mengapresiasi dan menghargai kerja sama yang erat dengan militer AS dan mengantisipasi latihan bersama di masa depan,” lanjut IDF.
Latihan dua tahunan ini sedianya mencakup 600 tentara AS yang ditempatkan di Eropa, kebanyakan di Jerman, yang mendarat di Israel untuk ambil bagian. Tetapi pada hari Rabu, Kementerian Kesehatan menambahkan Jerman ke daftar negara-negara di mana warganya yang berkunjung ke Israel wajib dikarantina selama 14 hari.
Israel sendiri sebenarnya sudah menyiapkan 1.000 personel IDF, unit logistik, pasukan medis dan unit IDF tambahan untuk ambil bagian dalam latihan Juniper Cobra.
Pembatalan latihan Juniper Cobra terjadi beberapa hari setelah latihan militer gabungan lainnya dihentikan karena kekhawatiran akan mewabahnya virus Corona baru.
Sebelumnya, latihan perang Eagle Genesis antara Pasukan Darat IDF dan pasukan EUCOM untuk melawan ancaman regional dibatalkan, dan lebih dari 60 personel AS yang telah melakukan perjalanan ke Israel kembali ke pangkalan mereka pada hari Jumat atas permintaan pemerintah Israel.
Seorang pejabat militer AS mengatakan kepada CNN bahwa latihan itu dibatalkan karena sangat hati-hati, meskipun tidak ada satu pun pasukan Amerika, termasuk pasukan terjun payung dari Brigade Lintas Udara ke-173 yang ditempatkan di Italia, setelah dilaporkan sakit.
Pada Rabu malam, IDF mengatakan Kepala Staf Letnan Jenderal Aviv Kochavi menunda perjalanan yang dijadwalkan ke AS karena rekomendasi Departemen Kesehatan terhadap perjalanan ke luar negeri.
Hingga Kamis, 15 warga Israel telah didiagnosis mengidap virus itu dan sekitar 60.000 hingga 70.000 orang dikarantina. Kementerian Kesehatan pada hari Rabu mengeluarkan instruksi dan peringatan baru kepada warga dan pengunjung untuk mencegah penyebaran Covid-19. Itu termasuk pengunjung asal Jerman, Austria, Italia dan beberapa negara Eropa lain dalam daftar “wajib karantina” selama 14 hari.
Sumber: WartaEkonomi
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK