Indonesia memiliki pabrik pengembangan teknologi pesawat tanpa awak alias drone pertama di Asia Tenggara.
Pabrik yang berada di Jalan Raya Sentul 23, Kadumangu, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat itu, di bawah naungan PT Farmindo Inovasi Teknologi.
Pemilik perusahaan tersebut adalah pengusaha dalam negeri bernama Julius Agus Salim.
Sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi TNI, Jumat (20/4/2018), Julius berpendapat, berdirinya pabrik drone pertama ini dilatari oleh produk drone di Indonesia yang didominasi produk luar negeri.
“Selama ini kita lebih banyak mengimpor drone dari China dan Eropa. Padahal kita bisa memproduksi sendiri. Ini yang memotivasi saya untuk membuat pabrik drone,” ujar Julius.
Apalagi, pengembangan teknologi drone di Indonesia masih sesuatu yang langka. Dukungan teknologi dan edukasi pemanfaatan drone juga belum ada.
Hal ini yang menyebabkan konsumen drone dalam negeri yang semakin hari semakin meningkat , mau tidak mau menggunakan teknologi luar negeri.
Padahal, menurut Julius, Indonesia dengan sumber daya manusia dan ketersediaan bahan baku, dapat mengembangkan teknologi drone sendiri, bahkan memproduksinya dalam jumlah banyak.
“Bahan baku yang digunakan (untuk produksi drone di pabrik baru) ini 80 persen merupakan produksi dalam negeri,” ujar Julius.
Ia menambahkan, pabrik yang didirikannya itu ramah lingkungan karena didukung teknologi standar yang telah terakreditasi, baik di level nasional atau internasional.
Proses perakitan drone telah diuji secara presisi demi menghasilkan produk yang tak kalah dengan kepunyaan perusahaan luar negeri.
“Proses pembuatan setiap produk melalui tiga tahap dinamis, yaitu design, perakitan dan uji coba yang semuanya itu mengutamakan detail serta kesempurnaan setiap rangkaian pada sistem UAV (pesawat tanpa awak),” ujar Julius.
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsdya TNI Muhammad Syaugi menyambut baik berdirinya pabrik drone dan sekolah pilot drone.
“Saya melihat sangat bagus terkait pengembangan produksi drone termasuk adanya sekolah pilot khusus drone di Indonesia,” ujar dia.
Teknologi pesawat tanpa awak diharapkan bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, salah satunya untuk penanganan bencana.
Bukan pemain baru
Perusahaan milik Julius sebenarnya bukan pemain baru di dunia pengembangan teknologi.
Sebelumnya, Julius sudah menjalin kerja sama dengan Mabes TNI, Polri, Badan SAR Nasional dan BIN.
Perusahaannya juga sudah mendirikan sekolah drone untuk memenuhi kebutuhan calon pilot drone di Indonesia, baik untuk sektor keamanan dan pertahanan negara, maupun kebutuhan sipil.
Sekolah drone PT FIT memiliki tiga pelatihan, yaitu Kelas Basic, meliputi materi cara pengendalian drone beserta aspek keselamatannya hingga menjadi pilot drone yang baik.
Kedua, Kelas Captain, mencakup seluruh materi keselamatan menggunakan drone, kendali drone secara manual serta pengenalan ground control system untuk mengendalikan drone.
Ketiga, Kelas Instructure. Kelas ini untuk memenuhi kebutuhan pelatihan bagi pilot drone yang ingin menjadi pelatih. [Kompas]
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK