Dalam kekhawatiran yang semakin meningkat, pejabat Amerika Serikat menyatakan kekhawatiran bahwa konflik yang semakin memanas di perbatasan Israel-Lebanon dapat memicu perang baru. Penasihat Presiden Joe Biden, termasuk Amos Hochstein, saat ini tengah aktif terlibat dalam upaya diplomasi untuk mencegah pecahnya konflik baru tersebut.
Hizbullah, kelompok Lebanon, meluncurkan lebih banyak rudal ke utara Israel pada Rabu, menyusul beberapa pekan serangan roket dan insiden drone peledak. Situasi ini mendorong pejabat AS untuk menyarankan Israel agar tidak melanjutkan eskalasi lebih lanjut.
Eylon Levy, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan, “Sekarang kita harus memilih: Hizbullah mundur dari perbatasan Israel sesuai dengan Resolusi PBB 1701, atau kita akan membuat mereka mundur.” Levy mengklaim bahwa Hizbullah dan kelompok yang didukung Iran lainnya ingin menarik Lebanon ke dalam perang yang tidak diperlukan, dengan menegaskan bahwa wilayah tersebut tidak pantas mengalami konflik lebih besar.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyebutkan bahwa Israel kini menghadapi ancaman dari tujuh medan, termasuk Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Suriah, Yaman, dan Iran. Peningkatan serangan Hizbullah mengikuti serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober.
Meskipun tegang, Hizbullah tidak segera bergabung dalam konflik saat Israel melakukan serangan balasan terhadap Gaza, menyebabkan kebingungan di dalam militer Israel. Jacques Neriah, mantan kepala intelijen militer Israel, menyatakan, “Yang kami tahu sekarang adalah bahwa Hizbullah terlibat dalam serangan pada 8 Oktober dan secara bertahap menjadi lebih berani, menggunakan semua senjatanya kecuali yang jarak jauh.”
Sebagai respons terhadap ketegangan yang meningkat, Israel telah mengevakuasi 70.000 penduduk dari wilayah perbatasan utara yang dekat dengan Lebanon dalam beberapa pekan terakhir.
Hizbullah, dikenal dengan arsenal misilnya yang besar, diperkirakan oleh intelijen militer AS pada tahun 2019 memiliki sekitar 150.000 rudal. Laporan terbaru menunjukkan bahwa kelompok tersebut telah memperoleh rudal baru dari Iran melalui Suriah dan rute lainnya.
Pada November 2023, pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menyebut penggunaan rudal Burkhan yang mampu membawa hulu ledak dengan berat antara 300 hingga 500 kg, meningkatkan kekhawatiran tentang dampak potensial terhadap pos militer Israel di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK