Kasus kematian eks calon siswa bintara TNI AL, Iwan Sutrisman Telaumbanua (22) semakin terang benderang. Fakta terbaru terungkap bahwa pelaku Serda Adan Aryan Marsal (AAM) diduga kuat merekayasa seakan korban telah lolos TNI AL dan ikut pendidikan bintara untuk memuluskan niatnya menguras harta keluarga korban.
Awalnya, Iwan mengikuti seleksi bintara gelombang II 2022, namun tidak lulus (TMS). AAM kemudian menjanjikan korban lolos jika mengikuti tes di Padang. Ia mengaku punya paman di Lantamal II Padang yang bisa mengurus kelulusan.
Atas bujuk rayu itu, akhirnya pihak keluarga Iwan memutuskan untuk mengikuti segala arahan yang disampaikan AAM.
Dandenpom Lanal Nias, Mayor Laut (PM) Afrizal mengungkapkan duduk perkaranya.
AAM mendatangi rumah korban di Desa Lahusa, Kecamatan Idanotae, Kabupaten Nias Selatan pada 16 Desember 2022 dan menyampaikan kepada keluarga agar Iwan Sutrisman Telaumbanua di bawa ke Padang untuk mengikuti seleksi di sana.
Berselang beberapa hari setelah sampai di Padang, Serda AAM mengirimkan foto Iwan kepada keluarga lengkap dengan pakaian dinas dan kepala sudah gundul pada 22 Desember 2022 dan menyampaikan jika Iwan sudah lulus dan akan mengikuti Pendidikan di Tanjung Uban serta meminta kepada keluarga agar mentransfer sejumlah uang.
Sejak saat itulah, AAM memintai sejumlah uang kepada keluarga Iwan dan selalu ditransfer. Salah satunya, permintaan uang untuk menentukan lokasi penempatan Iwan nantinya. Total keseluruhannya mencapai Rp241.950.000.
Pada akhirnya, AAM bersama temannya Alvin (warga sipil) membunuh Iwan Sutrisman Telaumbanua dengan cara ditusuk di bagian perut menggunakan pisau sebanyak 3 atau 4 kali di daerah Talawi Sawahlunto, kemudian mayatnya dibuang di jurang dangkal dekat dengan lokasi penusukan pada 24 Desember 2024 sekira pukul 17.00 wib.
Belakangan terungkap jika Iwan Sutrisman Telaumbanua tidak pernah mendaftar calon Bintara TNI AL di Lantamal II Padang, sehingga tidak benar dia sedang mengikuti pendidikan Casis Bintara.
Dan foto Iwan menggunakan pakaian dinas TNI AL yang dikirimkan AAM kepada keluarga merupakan akal-akalan AAM.
“Tidak mungkin ada tes dua kali, kalau sudah gagal tes di Nias tidak mungkin lagi di Padang ikut tes. Dan, saat sampai di Padang (AAM dan Iwan) korban dipakaian baju loreng, digundulin kepalanya kemudian dikirim ke keluarga korban seolah-olah anaknya sudah lulus dengan tujuan agar tidak usah dihubungi lagi,” ujar Mayor Laut (PM) Afrizal kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (30/3/2024).
Menurut Afrizal, dari apa yang dilakukan oleh AAM merupakan sesuatu yang sudah direncanakan olehnya. Hal itu terbukti, kata dia, AAM sengaja mengirim foto itu untuk keluarga Iwan.
Sementara untuk orang dalam yang diakui pelaku sebagai pamannya di Lantamal II Padang juga akal-akalan AAM dengan tujuan agar meyakinkan keluarga Iwan.
“Itu tidak ada sama sekali, itu akal-akalan dia semua itu. Dia sudah mengaku semua itu saat saya periksa di Lanal Nias, itu dia lakukan agar keluarga korban percaya padanya,” tegasnya.
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK