Peningkatan eskalasi konflik di Gaza membuat Israel berhadapan dengan situasi yang semakin sulit. Menurut klaim dari kelompok militan Hamas, lebih dari 700 tank Merkava Israel dilaporkan hancur sejak dimulainya invasi besar-besaran pada 7 Oktober 2023.
Dalam konflik ini, 5.000 tentara Israel terlibat, dan sepertiga dari mereka dilaporkan tewas di medan perang. Hal ini menyebabkan posisi Israel menjadi semakin rumit karena perlawanan dari pihak Hamas terus berlanjut di Gaza.
Pemerintah Israel, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, terpaksa menambah anggaran militer untuk mendukung operasi di Gaza. Anggaran militer Israel yang semula 30 miliar shekel melonjak hampir tiga kali lipat menjadi 50 miliar shekel selama agresi di Gaza.
“Proyeksi ini menyoroti biaya finansial yang tinggi akibat konflik ini, termasuk mobilitasi ratusan ribu tentara cadangan untuk operasi darat melawan Hamas di Jalur Gaza dan peningkatan kehadiran militer di utara untuk menghadapi ancaman dari militan Hizbullah di Lebanon,” ungkap seorang analis dari Reuters.
Selain anggaran perang yang meningkat, catatan resmi Perdana Menteri Netanyahu juga mencatat bahwa total belanja anggaran pada tahun 2024 meningkat menjadi 562,1 miliar shekel. Israel menghadapi defisit anggaran sebesar 5,9 persen dari produk domestik bruto.
Dampak perang ini juga terasa dalam kebijakan ekonomi-sosial, di mana pemerintah Tel Aviv terpaksa melakukan pemangkasan bantuan pada sejumlah lembaga amal yang mendukung masyarakat miskin. Meskipun permintaan bantuan meningkat, badan amal tersebut tak lagi menerima dukungan dari pemerintah sejak dimulainya invasi.
Perang melibatkan konflik antara Israel dan Hamas juga memberikan dampak yang luas, memaksa pemerintah untuk menghadapi tantangan finansial dan sosial yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat.
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK