Awas Perang Gaza Bisa Melebar, Netanyahu Ancam Hancurkan Lebanon

Dalam perkembangan terbaru konflik di Gaza, Perdana Menteri Israel memberikan ancaman serius terhadap Lebanon sebagai respons terhadap serangan proksi Iran oleh Hizbullah di wilayah tersebut. Hizbullah telah aktif menyerang Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza dan otoritas Hamas yang terus diserang oleh Israel.

Menurut laporan Al-Arabiya, Perdana Menteri Israel menegaskan bahwa militer Israel telah mengadopsi strategi maksimal di Utara Lebanon dan berkomitmen untuk “menghapus sel teror” serta mencapai kemenangan total di Selatan Lebanon. Ancamannya mencakup peringatan bahwa eskalasi dari pihak Hizbullah akan mengakibatkan “kehancuran” di Lebanon.

“Kita akan melanjutkan tanpa keraguan di Utara dan mencapai kemenangan total di Selatan,” tegas Perdana Menteri Israel, menambahkan bahwa mereka tidak akan ragu-ragu untuk menghancurkan setiap gerakan yang dianggap sebagai ancaman.

Ancaman tersebut dipicu oleh aliansi Hizbullah dengan Hamas, yang menyebabkan ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel sejak 7 Oktober. Perdana Menteri Israel juga memberikan peringatan serius kepada Hizbullah, menyatakan bahwa jika mereka membuat kesalahan dan terlibat sepenuhnya dalam perang, hal itu akan “menghancurkan Lebanon dengan tangannya sendiri.”

Sementara itu, di Gaza, situasinya semakin memburuk dengan lebih dari 700 warga Palestina dilaporkan tewas dalam waktu 24 jam terakhir. Total korban tewas mencapai 15.523, termasuk 316 orang yang tewas dan 664 orang terluka “dalam beberapa jam terakhir.” Lebih dari 1,8 juta orang diperkirakan menjadi pengungsi internal menurut OCHA, badan kemanusiaan PBB.

Israel mendapat kritik keras atas rencana evakuasi yang dilakukan secara bertahap, dianggap membuat warga Palestina semakin sulit untuk mengungsi, sementara infrastruktur Gaza berada pada titik kritis. Organisasi kemanusiaan dan beberapa politisi menilai rencana tersebut tidak memadai mengingat eskalasi konflik yang terus berlangsung.