tunangan Serda Hasy Kaunang menangis sampai pingsan di pemakaman sang kekasih.
Seperti diketahui Serda Hasy Kaunang tewas sebelum berangkat penugasan PBB.
Kesedihan mendalam dirasakan keluarga Serda Hasy Kaunang.
Anggota TNI Angkatan Laut (AL) Sulawesi Utara ini meninggal dunia karena kecelakaan.
Rencana pernikahan pun kandas hingga sang pacar pingsan di pemakaman.
Menurut para tetangganya, Serda Hasy Kaunang adalah tulang punggung keluarga.
Serda Hasy Kaunang sendiri diketahui, merupakan anak perma dari tiga bersaudara.
Setelah menjadi seorang tentara, ia selalu membantu keluarganya termasuk menguliahkan salah satu adiknya.
“Korban ini setiap Sabtu datang ke rumah melihat adik-adik dan orang tuanya,” ungkap Velma Badhi salah seorang tetangga, dilansir dari Tribunsulut.com.
“Dia juga adalah tulang punggung keluarga. Karena membantu adiknya yang masih kuliah,” ungkapnya.
Velma mengatakan sang adik yang kedua berkuliah di Unsrat Manado.
“Kalau tidak salah teknik sipil jurusannya,” ucapnya.
Tak ayal, kabar meninggalnya anggota TNI yang bertugas di Guskamla Koarmada II Bitung ini sempat membuat kerabat dekatnya tak percaya.
Salah satunya diakui oleh April Korompis.
“Saya merasa belum percaya kalau Hasy Kaunang sudah meninggal,” ucap April, Senin 20 November 2023.
Saat mendapat kabar tersebut, April langsung merasa lemah, seperti tidak ada tenaga lagi karena syok.
April menceritakan, dirinya mengenal Hasy sejak di SMA 1 Manado, sampai sekarang sudah sekitar lima tahun berteman.
April juga menceritakan sosok Hasy dimatanya.
“Hasy di mata saya pribadi, orangnya baik sekali, malahan kelewatan baik kepada semua orang.
Orannya friendly, tidak pernah memandang teman atau tidak, kalau butuh bantuan pasti dia bantu,” sebut April.
Lanjut April, semua satu angkatan 55 SMA 1 Manado Generation, sangat tahu kebaikan Hasy.
Selain itu, bagi April temannya tersebut to the point.
Disisi lain, sebelum tertimpa musibah kecelakaan, Serda Hasy Kaunang diketahui sedang menanti penugasan bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) ke Lebanon.
Prajurit wanita TNI AL tersebut diketahui bertugas di Guskamla Koarmada II yang bermarkas di Kota Bitung.
Ia baru menginjak usia 23 tahun, lahir di Manado 6 Maret 2000.
Serda Hasy Kaunang selama ini dipercayakan menjadi asisten pribadi dari ibu Danguskamla.
Serda Hasy Kaunang bergabung menjadi anggota TNI AL pada tahun 2020.
Sayangnya, takdir berkata lain, belum sempat Hasy Kaunang bertugas ke Lebanon, ia harus pergi untuk selama-lamanya.
Serda Hasy Kaunang dipanggil oleh Tuhan setelah mengalami kecelakaan lalu lintas, pada Senin (20/11/2023) pagi.
Insiden laka maut yang terjadi di kota Bitung hari ini, Senin 20 November 2023 ini pun membuat jajaran Lantamal VIII Manado terpukul.
Jajaran Lantamal VIII Manado merasakan kehilangan yang begitu mendalam.
“Ini duka yang bagi kami Lantamal VIII, khususnya bagi anggota Kowal, karena mereka begitu dekat dengan Hasy,” ujar Kadispen Lantamal VIII Letkol Rudi Tandirerung
“Ini sangat membuat kami terpukul, anaknya baik, orangnya supel, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan perintah atasan,” jelasnya.
Rencana Menikah Tahun Depan
Selain itu, Serda Hasy Kaunang bahkan telah berencana akan menikah dengan tunangannya, Yosua Tumiwang usai pulang penugasan dari Kongo Afrika untuk bantuan pengamanan dari PBB.
Sebagai Informasi, Hasy Kaunang beberapa bulan lalu baru saja melaksanakan pertunangan dengan kekasihnya, Yosua Tumiwang.
Keduanya telah melangsungkan acara pemberkatan pertunangan pada 2 September 2023 lalu.
Atas kepergiannya pun meninggalkan duka yang mendalam terhadap keluarganya dan tunangannya.
Video-video Ibadah Pemakaman Serda Hasy Kaunang diunggah para kerabatnya ke media sosial Facebook.
Dari berbagai video yang diunggah suasana haru tampak dalam Ibadah Pemakaman Serda Hasy Kaunang.
Yosua Tumiwang tak kuasa menahan tangisya ditengah ratusan orang yang menghadiri Ibadah Pemakaman Serda Hasy Kaunang yang dilakukan di jalan Sam Ratulangi, area Sekolah Dasar 17 Manado, Sulawesi Utara, pada Rabu (22/11/2023).
Terlebih saat tunangan Serda Hasy Kaunang, Yosua Tumiwang memberi kata-kata terakhirnya kepada wanita yang dicintainya itu sambil memberi bunga berwarna putih.
Cincin tunangan, nampak masih melekat menghiasi jari manis jenazah Serda Hasy Kaunang.
Momen itu membuat para pelayat tak dapat menahan air mata mereka.
Setelah memberi bunga, Yosua Tumiwang kembali ke tempat duduknya.
Meninggalnya calon istrinya itu membuat Yosua tak bisa menahan isak tangisnya.
Dalam keadaan lemas tak berdaya, Yosua pingsan.
Para warga yang berada disekitar Yosua Tumiwang pun tampak membantu membuat Yosua sadar.
Setelah Ibadah Pemakaman, selanjutnya digelar acara pelepasan jenazah Serda Hasy Kaunang secara militer.
Serda Hasy Kaunang pun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kairagi, Kota Manado.
Kronologi Kecelakaan
Kronologi kecelakaan yang mengakibatkan Serda Hasy Kaunang, Anggota TNI Angkatan Laut (AL) Sulawesi Utara, tewas.
Serda Hasy Kaunang diketahui mengalami kecelakaan lalu lintas di Kelurahan Sagerat, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) pada Senin (20/11/2023) pagi Wita.
Melansir dari Tribunmanado.com, korban saat itu hendak bertolak dari Manado ke Bitung menggunakan sepeda motor warna hitam Beat DB 6264 MW.
Sekitar pukul 04.30 Wita, Hasy Kaunang melintas di tempat kejadian perkara (TKP) dan mengalami kecelakaan, di jalan raya Bitung Manado di Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari Bitung.
Insiden kecelakaan ini masih dalam tahap penyelidikan dan pendalaman dari pihak kepolisian.
Terkait dengan hasil olah TKP yang kembali dilakukan Selasa (21/11/2023), belum ada fakta baru maupun petunjuk.
Keterangan Saksi
Sejumlah saksi menyampaikan keterangan berbeda, tentang yang mereka lihat dan dengar di peristiwa kecelakaan lalulintas (lakalantas).
Kecelakaan tersebut mengakibatkan seorang personil Kowal TNI AL yang berdinas di Guskamla Koarmada II bernama Serda Hasy Kaunang meninggal dunia, Senin (20/11/2023).
Menurut Yopi warga Desa Watudambo Kecamatan Kauditan, sebelum kecelakaan melihat korban dengan motornya dari arah Manado ke Bitung.
Saat bersamaan dari arah yang sama, melintas motor besar (Moge) Honda CBR 150 warna putih DB 2249 FM.
Moge itu dikendarai laki-laki Elvar Katiandago (48), warga Desa Tontalete, yang ikut dimintai keterangan polisi sebagai saksi.
“Tiba-tiba kami dengar korban jatuh dari motor, kami bergegas melihat ke jalan dan dapati korban tergeletak di aspal,” cerita Yopi.
Saksi mata lainnya, Iska yang rumahnya dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP) saat kejadian tengah berbaring – baring di dalam rumah.
“Mendengar benturan keras, ketika keluar rumah di jalan raya sudah banyak orang berkumpul, dan korban sudah tergeletak di aspal dan helemnya terpental ke Got,” kata Ibu Iska.
Korban lalu dievakuasi pakai mobil patroli Polsek Matuari ke Rumah sakit manembo-nembo (RSMN) Bitung dan meninggal di rumah sakit.
Polisi dari Satlantas Polres Bitung, melakukan olah tempat kejadian perkara.
Mereka nampak melakukan pengukuran di tengah jalan dan memeriksa saksi-saksi yang lebih dari tiga orang.
Di rumah sakit, terinformasi korban di visum kemudian di bawah ke rumah duma di Manado pakai menggunakan mobil jenazah TNI AL, di kawal mobil patroli Pom.
AKP Riyan Wahyuningtiyas SIK Kasatlantas Polres Bitung, membenarkan telah terjadi peristiwa kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di wilayah Hukum Polres Bitung.
“Untuk kasus ini sedang kami dalami,” kata AKP Riyan Wahyuningtiyas.
Belum diketahui apakah kejadian tersebut murni kecelakaan tunggal, atau ada faktor lain. Sumber: Tribunmedan
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK