Kelompok Kriminal Bersenjata yang beraksi di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan ternyata menggunakan senjata api buatan dalam negeri Indonesia, PT Pindad dan senjata buatan Amerika Serikat (USA).
Fakta ini terungkap dari pernyataan Kapolres Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, AKBP Dafi Bastoni yang kini viral di media sosial.
Dalam pernyataan resminya, Dafi Bastoni mengatakan bahwa dalam insiden yang terjadi di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon itu, prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz berhasil menembak lima anggota KKB Papua.
Lima anggota KKB itu, adalah para pelaku kriminal yang selama ini melancarkan tindakan anarkis di daerah tersebut. Mereka juga sering menebar ancaman dan teror bagi masyarakat setempat.
Dafi Bastoni mengatakan, bahwa dari kejadian tersebut, Satgas Ops Damai Cartenz berhasil mengamankan tiga senjata api. Tiga senpi itu ada yang buatan Amerika Serikat (USA) juga buatan Pindad (PT).
“Jadi dua senjata api laras panjang yang diamankan itu, satunya buatan Amerika Serikat (USA) dan satunya lagi buatan Pindad (PT Pindad). Ada satu pistol,” ujarnya.
Disebutkan pula, bahwa lima orang yang tewas dalam insiden baku tembak dengan prajurit TNI Polri tersebut, semuanya anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Pegunungan Bintang.
Untuk diketahui, pada Sabtu 30 September 2023, prajurit TNI Polri terlibat baku tembak dengan anggota KKB Papua sekitar pukul 05.00 dini hari.
Dalam insiden tersebut, lima anggota KKB dinyatakan tewas. Anggota KKB Papua yang meninggal dunia itu diketahui saat prajurit TNI Polri menyisir lokasi baku tembak itu setelah insiden itu terjadi.
Mulanya, TNI Polri hanya menemukan empat jenazah di lokasi kejadian itu. Namun setelah disisir ulang, ditemukan lagi satu jenazah yang tergeletak agak jauh dari jenazah lainnya.
Di samping jenazah yang satu ini, ditemukan satu senjata api laras pendek atau pistol jenis FN. Dengan demikian ada tiga senjata api yang berhasil diamankan dalam peristiwa itu.
Dua senjata api lainnya, yakni senjata api laras panjang merupakan buatan Amerika Serikat (USA) dan satu lagi senjata api buatan dalam negeri (PT Pindad).
Senjata api buatan Amerika Serikat tersebut diduga merupakan senjata api hasil selundupan. Sementara senjata api buatan dalam negeri, merupakan senjata api yang diduga merupakan hasil rampasan anggota KKB Papua dari tangan prajurit TNI Polri.
Pasca kejadian baku tembak pada Sabtu 30 September 2023 itu, saat ini situasi dan kondisi di Distrik Serambako, Kabupaten Pegunungan Bintang mulai kondusif.
Semua masyarakat telah beraktivitas sebagaimana biasanya. Kantor-kantor pemerintah telah dibuka, aktivitas di bank-bank berjalan normal. Suasana pelayanan kesehatan, pendidikan dan pasar, juga telah normal seperti hari-hari sebelumnya.
Situasi Pegunungan Bintang yang kini mulai normal itu diungkapkan Kepala Satgas Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani dalam kabar viral dijagat maya saat ini. Kabar itu pun dikutip Pos-Kupang.Com dari Kompas TV, Senin 2 Oktober 2023.
Dalam keterangannya, Faizal Ramadhani menyebutkan bahwa situasi dan kondisi di Distrik Serambakon, berangsur normal. Bahkan pada Senin 2 Oktober 2023, semua komponen telah beraktivitas sebagaimana biasanya.
Para aparat sipil negara atau ASN telah bekerja, kegiatan belajar mengajar juga berjalan normal. Situasi di pasar juga pelayanan kesehatan berjalan lancar. Bahkan arus penerbangan dari dank e Oksibil telah pulih seperti sebelumnya.
Baca juga: Sering Bikin Onar di Pegunungan Bintang, 5 Anggota KKB Papua Ini Dibungkam Selama-lamanya
Keadaan yang demikian, lanjut Faizal Ramadhani, diupayakan untuk tetap terjaga, sehingga masyarakat pun merasa aman dan nyaman. “Ini hal yang paling penting dan dibutuhkan oleh semua masyarakat di Papua terutama di Pegunungan Bintang ini,” ujarnya.
Faizal Ramadhani juga mengungkapkan bahwa prajurit TNI Polri yang telah diterjunkan ke Pegunungan Bintang akan tetap menunaikan tugas melakukan patroli keamanan di wilayah tersebut.
Kehadiran aparat keamanan di daerah tersebut, lanjut dia, diharapkan bisa menciptakan suasana yang aman dan nyaman seperti yang diharapkan bersama.
Sebelumnya diberitakan, lima anggota KKB Papua yang terlibat dalam adu tembak dengan prajurit TNI Polri, dinyatakan gugur dalam insiden yang terjadi pada Sabtu 30 September 2023 dini hari sekitar pukul 05.00 WIT.
Lima oknum yang selama ini terlibat dalam sejumlah kasus kriminal tersebut, tewas merenggang nyawa ketika diberi hadiah timah panas oleh Satgas Ops Damai Cartenz.
Lima oknum tersebut merupakan anak buah dari Ananias Atimimin, pemimpin KKB Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang. Mereka teridentifikasi sebagai pelaku tindakan kejahatan yang terjadi di daerah itu.
Dari berbagai informasi terungkap bahwa kelima oknum ini tewas dalam insiden kontak tembak dengan prajurit TNI Polri pada Sabtu 30 September 2023 sekitar pukul 05.00 WIT.
Untuk diketahui, pada hari itu prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartens, terlibat dalam adu tembak dengan Kelompok Separatis Teroris. Peristiwa itu terjadi di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Dalam kejadian itu, prajurit TNI Polri berhasil memukul mundur anggota KKB Papua yang melakukan penyerangan pada Sabtu dini hari tersebut.
Setelah pasukan KKB Papua lari meninggalkan lokasi kejadian, prajurit TNI Polri kemudian menyisir tempat berlangsungnya pertempuan tersebut.
Dari penyisiran itulah ditemukan lima anggota KKB Papua terbujur kaku di lokasi kejadian. Mereka tewas ditembusi timah panas yang dihadiahi oleh prajurit TNI Polri.
Atas fakta tersebut, aparat bersenjata kebanggaan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) berusaha melakukan evakuasi para korban untuk dibawa ke RSUD Oksibil.
Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan, terungkap bahwa lima oknum yang ditemukan di lokasi baku tembak, adalah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Panglima Ananias Atimimin, bos besar KKB Papua di Pegunungan Bintang.
“Mulanya ditemukan 4 anggota KKB Papua yang ditemukan tewas di lokasi kejadian. Namun setelah dilakukan penyisiran kembali, ditemukan satu lagi anggota KKB yang meninggal dunia,” ujar Kepala Satgas Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani, sebagaimana dikutip Pos-Kupang dari Kompas TV, Senin 2 Oktober 2023.
Satu anggota KKB Papua yang ditemukan itu dalam posisi agak jauh dari empat teman lainnya. Sementara dari tangan korban disita sebuah senjata api laras pendek atau pistol.
Dengan demikian, insiden adu tembak yang terjadi pada Sabtu 30 September 2023 dini hari itu bertambah menjadi lima orang. Sementara senjata api yang berhasil diamankan, yakni dua senjata laras panjang dan satu pistol.
“Ini update data terbaru dari kasus itu. Bahwa ada lima anggota KKB Papua yang ditemukan telah meninggal dunia di lokasi kejadian,” ujar Faizal Ramadhani.
Tiga senjata api yang telah diamankan tersebut, yakni jenis SS1, USA Nouves, dan satu lagi senjata api laras pendek atau pistol jenis FN.
“Tiga senjata api yang telah diamankan itu yakni jenis SS1, USA Nouves, dan satu senpi laras pendek jenis FN. Saat ini senjata api itu telah diamankan,” ujar Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno.
Untuk diketahui, pada Senin 18 September 2023, KKB Papua menembak mati salah satu anggota brimob atas nama Briptu Rudi Agung Ashari saat bersama prajurti TNI Polri lainnya melakukan patroli keamanan di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Pasca aksi penyerangan tersebut, KKB Papua kemudian membakar lagi beberapa kios yang ada di Pasar Yapimakot, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon.
Alasan pembakaran itu, adalah kios-kios tersebut sengaja dibangun oleh pemerintah untuk masyarakat. Tapi kios-kios itu justeru digunakan oleh intel TNI Polri untuk memata-matai pergerakan KKB Papua.
Dengan alasan itulah, sehingga KKB Papua pimpinan Ananias Atimimin membakar habis seluruh kios yang ada di Pasar Yapimakot tersebut.
Apesnya lagi, seusai membakar kios-kios tersebut, KKB Papua masih menembak lagi dua warga sipil yang baru saja pulang dari rumah duka. Dua warga korban penembakan itu, adalah seorang wanita bernama Regina, 50 tahun dan seorang pria bernama Yonas, usia 35 tahun.
Tindakan bar-bar berikutnya, adalah KKB Papua mencoba menembak pesawat Trigana Air yang sedang melintas di wilayah udara Distrik Serambakon.
Untungnya dalam serangan tersebut, pesawat itu lolos dari maut. Armada penerbangan itu berhasil terbang hingga di tempat tujuan, yakni Bandara Sentani, Jayapura.
Sejak saat itu sampai beberapa hari berikutnya, armada tersebut menghentikan penerbangan untuk rute Bandara Sentani – Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Baca juga: Meski Dihadang KKB Papua, Simon Petrus Lolos dari Moncong Senjata Api, Kisahnya Mengerikan
Pada momen penembakan pesawat Trigana Air tersebut, seorang anggota KKB Papua tewas diterjang timah panas yang dilezakkan sniper TNI Polri dari jarak cukup jauh, sekitar 1 kilometer.
Anggota KKB Papua yang terkena tembakan itu kemudian diseret oleh teman-temannya. Sementara senjata api milik pria tersebut berpindah tangan ke anggota KKB Papua yang lain. Sumber poskupang
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK