in

Melihat Plan Bobcat KSAU dalam Mewujudkan Angkatan Udara yang Disegani di Kawasan

ANTARA FOTO/ZABUR KARURU(Ilustrasi) Foto dirilis Jumat (29/11/2019), memperlihatkan pesawat tempur Sukhoi TNI AU melakukan pengisian BBM di udara saat Latihan Gabungan (Latgab) TNI Dharma Yudha 2019 di Pusat Latihan Tempur Marinir di Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur. Latihan gabungan tersebut selain memiliki misi menghentikan sebuah agresi yang mengancam kedaulatan bangsa, juga untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AD, TNI AL, dan TNI AU dalam kesiapsiagaan melaksanakan tugas operasi.
ANTARA FOTO/ZABUR KARURU(Ilustrasi) Foto dirilis Jumat (29/11/2019), memperlihatkan pesawat tempur Sukhoi TNI AU melakukan pengisian BBM di udara saat Latihan Gabungan (Latgab) TNI Dharma Yudha 2019 di Pusat Latihan Tempur Marinir di Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur. Latihan gabungan tersebut selain memiliki misi menghentikan sebuah agresi yang mengancam kedaulatan bangsa, juga untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AD, TNI AL, dan TNI AU dalam kesiapsiagaan melaksanakan tugas operasi.

”Kuasailah udara untuk melaksanakan kehendak nasional karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern, dan jika angkatan perang kita hendak berdiri setaraf, setinggi, sederajat dengan angkatan perang dunia internasional, kita harus mempunyai angkatan perang yang sebaik-baiknya,” – Presiden Soekarno,-.

Itulah sepenggal pidato Presiden Soekarno pada awal berdirinya TNI Angkatan Udara (AU).Pidato yang masih sangat relevan dengan situasi dan kondisi saat ini. Terbukti, dalam perang Azerbaijan dengan Armenia di Nagorno-Karabakh belum lama ini di mana kekuatan udara menjadi penentu kemenangan.

Begitu juga saat Perang Teluk 1991. Keberhasilan Angkatan Udara Amerika dan sekutu melumpuhkan pertahanan udara Irak menjadi pintu masuk bagi pasukan menggelar operasi di darat. Termasuk dalam perang antara Rusia dan Ukraina yang kini masih berlangsung.

Menyikapi ancaman yang semakin kompleks, TNI AU yang hari ini Sabtu, 9 April 2022 genap berusia 76 tahun bertekad membangun airpower atau kekuatan udaranya. Upaya tersebut bukan tanpa alasan. Selain melihat perkembangan geopolitik dan geostrategis, pada periode 1960-1969 Indonesia pernah mencatatkan sejarah sebagai negara yang memiliki angkatan udara sangat disegani di kawasan Asia Tenggara.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyakini, airpower atau kekuatan udara dan domain space power memiliki peran strategis dalam konteks peperangan modern. Untuk itu, TNI AU melalui rencana strategis berupaya membangun kemampuan tersebut.

Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc

Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK


Prajurit Kopasgat TNI AU dengan baret jingga yang khas. (FOTO: Penerangan Kopasgat)

Melihat dari Dekat Kehebatan Kopasgat TNI AU, Skill Tempurnya Tak Main-main

14 Negara Akan Bergabung dalam Latihan Militer Indonesia-AS Tahun Ini