in

Letda M Ikbal Gugur Ditembak KKB Papua, Calon Istri: ”Hai Sayang, Bukan Kabar Ini yang Aku Mau”

Letda M Ikbal Gugur Ditembak KKB Papua, Calon Istri: ''Hai Sayang, Bukan Kabar Ini yang Aku Mau''
Letda M Ikbal Gugur Ditembak KKB Papua, Calon Istri: ''Hai Sayang, Bukan Kabar Ini yang Aku Mau''

 KKB Papua menyerang prajurit TNI yang sedang melaksanakan siaga senjata di Pos Quary Bawah, Satgas Mupe Yon Marinir III, di Distrik Kenyam, Nduga, Papua.

Peristiwa terjadi, Sabtu (26/3/2022) pukul 17.40 WIT.

10 prajurit menjadi korban kebiadaban Kelompok Separatis Teroris (KST) atau kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Satu di antaranya meninggal dunia atas nama Letda Mar M Ikbal.

Anggota marinir yang gugur tersebut diketahui merupakan komandan pos.

Letda M Iqbal, merupakan komandan pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 yang berada di Kwareh Bawah, Kennyam, Kabupaten Nduga, Papua.

Ia tewas dalam insiden penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Letda Marinir Muhammad Ikbal S.TR. (HAN) merupakan lulusan Abituren Akademi Angkatan Laut 63.

Menurut penelusuran Surya.co.id, hanya sedikit informasi tentang Letda Marinir M Iqbal yang tersebar di internet.

Ucapan perpisahan dari calon istri

Kabar Letda Marinir Muhammad Ikbal buat calon istri ikut merasakan kesedihan mendalam.

Melalui akun Instagramnya @jastintafp, calon istri Letda M Mar Ikbal mencurahkan isi hatinya.

“Hai sayang, bukan kabar ini yg aku mau, aku tunggu tlepon kamu yaa… bilang sediri ke aku kalau kamu baik-baik aja @muhammarikbal”

Namun sayang akun Instagram tersebut, kini sudah mengganti username.

Wakapendam XVII/Cenderawasih membenarkan

Keterangan itu dibenarkan oleh Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Candra Kurniawan.
“Betul (Letda M Iqbal tewas).

Saat ini sudah dievakuasi ke Timika,” kata Candra saat dimintai konfirmasi, Minggu (27/3/2022).

Diberitakan sebelumnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya menyerang sebuah pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 yang berada di Kwareh Bawah, Kennyam, Kabupaten Nduga, Papua.

Serangan tersebut menyebabkan 1 orang komandan pos (danpos) tewas.

Seperti dilansir Antara, Minggu (27/3), Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan membenarkan adanya insiden penyerangan tersebut.

Dia menyebut 10 orang menjadi korban penyerangan termasuk 1 komandan pos tewas.

“Mereka diserang dari berbagai arah hingga menyebabkan jatuhnya 10 korban,” jelas Pangemanan yang dihubungi melalui telepon selulernya.

Sementara itu, Kapolres Nduga Kompol Komang Budhiarta juga membenarkan penyerangan yang dilakukan KKB ke pos Satgas Mupe di Kwareh Bawah tersebut.

Dia menyebut KKB dengan senjata api lengkap serta graat menyerang pos Marinir tersebut dari dua arah.

Budhiarta menyebutkan bahkan bunyi tembakan dari senjata pelontar granat jenis GLM yang dipegang KKB Egianus Kogoya terdengar hingga ke Polres Nduga yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari Pos Satgas Mupe.

Sempat terjadi 3 kali kontak senjata

Mathius mengatakan, kontak senjata sempat terjadi selama tiga kali, yaitu pada pukul 17.50 WIT, 18.45 WIT, dan 19.45 WIT.

Akibat kontak senjata itu, sambungnya, satu prajurit TNI gugur dan dua kritis.

“Satu anggota Marinir gugur dan dua lainnya kritis akibat granat yang dilontarkan KKB,” ujarnya.

Saat ini, kata Mathius, seluruh aparat keamanan di Kenyam dalam kondisi siaga karena diduga beberapa anggota KKB masih berada di sekitar bandara.

“Sebagian besar KKB sudah lari tapi masih ada beberapa yang masih ada di sekitar ujung bandara,” ungkapnya.

TRIBUNMANADO

Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc

Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK


TNI AL bakal mengibarkan bendera setengah tiang mulai hari ini, Senin 28 hingga Rabu 30 Maret 2022 sebagai tanda duka cita atas gugurnya dua anggota TNI AL usai serangan KKB Papua di Pos Quary Bawah. Foto/SINDOnews

2 Prajurit Gugur Diserang KKB, TNI AL Kibarkan Bendera Setengah Tiang Selama 3 Hari

Ilustrasi, KSAL Laksamana Yudo Margono meninjau pasukan TNI AL di Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu. Foto: Ricardo/JPNN.com

Prajurit TNI AL Dihujani Granat di Papua, Korban yang Gugur Bertambah