Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi isyarat bahwa Turki sedang bersiap untuk meluncurkan operasi militer baru ke Suriah. Rencana Erdogan itu berawal usai pasukannya diserang dari gerilyawan Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat.
Komentar Erdogan menyusul sebuah pemboman mobil pada Senin (11/10) di Kota Afrin, Suriah utara, yang menewaskan enam orang. Termasuk setidaknya satu pejuang pemberontak yang didukung Turki.
“Kami tidak memiliki kesabaran tersisa di beberapa daerah yang menjadi sumber serangan teror yang ditujukan ke negara kami dari Suriah,” kata Erdogan setelah memimpin rapat kabinet yang dihadiri oleh para menteri tinggi, seperti dilansir dari AFP, Selasa (12/10/2021).
“Kami bertekad untuk menghilangkan ancaman yang berasal dari Suriah dengan cara kami sendiri. Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan di Suriah sesegera mungkin,” tambahnya.
Turki dan proksinya telah menguasai wilayah di dalam Suriah atas beberapa operasi militer yang diluncurkan sejak 2016 terhadap kelompok negara Islam dan milisi YPG Kurdi.
Ankara memandang YPG sebagai cabang Suriah dari militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang yang telah melancarkan pemberontakan mematikan terhadap negara Turki yang telah merenggut puluhan ribu nyawa. Namun Washington telah bermitra dengan YPG untuk memerangi ISIS di Suriah, menepis kritik pedas dari Turki.
YPG tetap menjadi titik sakit dalam hubungan Erdogan yang tidak nyaman dengan Presiden AS Joe Biden. Pasukan Turki dan proksi lokal mereka merebut Afrin setelah mendorong pasukan Kurdi Suriah keluar pada Maret 2018.
Konflik di Suriah telah menewaskan hampir 500.000 orang sejak dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap demonstrasi damai.
symber: detik
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK