Para pejuang Gaza, Palestina, meluncurkan serangan roket ke Israel dalam konfrontasi terbaru, dipicu kekerasan tentara Zionis di Masjid Al Aqsa. Bahkan serangan roket-roket Gaza sampai jantung Tel Aviv, pusat kota perdagangan Negara Yahudi.
Di Israel, kepanikan terjadi di mana-mana, sirine meraung-raung di berbagai kota menandakan datangnya serangan roket. Sejauh ini tiga orang tewas dari pihak Israel akibat serangan roket.
Tidak semua rudal pertahanan Iron Dome Israel merontokkan roket-roket yang diluncurkan dari Gaza.
Bagi Israel, serangan roket yang mencapai Tel Aviv merupakan pertanda buruk sekaligus tantangan baru selama konfrontasi terbaru kedua pihak. Selama ini sangat jarang roket-roket dari Gaza mampu mencapai Tel Aviv yang jaraknya mencapai puluhan kilometer dari perbatasan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan kepada kelompok militan Gaza bahwa mereka akan membayar dengan harga sangat mahal atas tembakan roket-roket yang mencapai pinggiran Yerusalem pada Senin saat peringatan Jerusalem Day yakni perebutan Yerusalem Timur dalam perang 1967.
“Kami berada di puncak kampanye yang berat. Hamas dan Jihad Islam akan membayar dengan harga yang sangat mahal atas permusuhan mereka, mereka akan kehilangan darah,” kata Netanyahu, dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilaporkan kembali Reuters, Rabu (12/5/2021).
Israel mengerahkan 80 jet tempur untuk mengebom Gaza. Bukan hanya itu, militer Zionis mengirim pasukan infanteri serta kendaraan lapis baja ke perbatasan.
Pengerahan pasukan ini mengingatkan kembali akan perang besar terakhir kedua pihak pada 2014. Lebih dari 2.100 warga Gaza tewas dalam perang selama 7 pekan itu. Sementara dari pihak Israel 73 orang tewas. Perang itu juga menghancurkan ribuan rumah di Gaza.
Pemimpin Hamas Ismail Haniya mengatakan Israel telah menyalakan api di Yerusalem dan Al Aqsa dan dampaknya meluas hingga Gaza. Dia menegaskan Israel harus bertanggung jawab dengan segala konsekuensinya.
Dia mengatakan, Qatar, Mesir, dan PBB telah melakukan kontak agar kedua pihak meredakan ketegangan.
“Jika mereka ingin meningkatkan eskalasi, kami siap melawan. Jika mereka ingin berhenti, kami juga siap,” tuturnya.
Amerika Serikat mendesak kedua pihak menahan diri meskipun memberikan penegasan bahwa Israel berhak mempertahankan diri.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Israel memiliki hak yang sah untuk mempertahankan diri dari serangan roket. Di sisi lain, dia menekankan Yerusalem harus menjadi tempat tinggal saling berdampingan.
Fokus utama Presiden Joe Biden, lanjut dia, adalah mengupayakan agar ketegangan segera mereda. Inews
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK