Prancis dan Indonesia telah memulai negosiasi pembelian 48 jet tempur Rafale. Kesepakatan diharapkan dapat tercapai dalam waktu dekat.
Media daring Prancis, La Tribune.fr, melaporkan proses negosiasi telah berlangsung sejak Kamis (3/12/2020) waktu setempat. Laporan tersebut berdasarkan informasi dari berbagai sumber internal Kementerian Pertahanan (Kemhan) Prancis.
Berdasarkan informasi sumber, Indonesia ingin mencapai kesepakatan sebelum akhir tahun. Akan tetapi, Prancis meminta waktu luang untuk menyempurnakan detail kesepakatan.
Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, mengonfirmasi laporan tersebut. Dia membenarkan proses negosiasi dengan Indonesia untuk pembelian 48 jet Rafale tengah berlangsung.
“Jika pesanan ini berhasil, itu berarti 7.000 pekerjaan selama 18 bulan. Itu sangat besar,” kata Parly kepada BFM TV yang dikutip dari Reuters, Jumat (4/12/2020).
Indonesia ditolak beli jet tempur siluman generasi terbaru Amerika Serikat
Sebelumnya, Indonesia terancam sanksi dari Amerika Serikat melalui undang-undang Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) setelah diketahui dalam proses pembelian beberapa jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia.
Tak lama kemudian, Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia, Prabowo Subianto dalam kunjungannya ke Washington pada November lalu sempat menyampaikan niatannya membeli jet tempur siluman F-35 buatan AS.
Namun, Washington menolak dengan pertimbangan Indonesia belum memenuhi syarat kelayakan untuk memiliki pesawat tempur canggih generasi kelima.
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK