Kementerian Pertahanan mendapatkan alokasi anggaran terbesar kedua dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Fiskal 2021.
Kementerian yang dipimpin Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto itu menerima alokasi sebesar Rp 136,9 triliun, atau lebih tinggi dari yang sebelumnya diusulkan sebesar Rp 129,3 triliun.
Dana tersebut, merupakan alokasi terbesar kedua setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kementerian PUPR mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 149,8 triliun.
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, anggaran otoritas pertahanan tahun depan meningkat 18,76% dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp 115,4 triliun. Berikut rinciannya :
Tahun 2016: Rp 98,1 triliun
Tahun 2017: Rp 117,3 triliun
Tahun 2018: Rp 106,7 triliun
Tahun 2019: Rp 115,4 triliun
Tahun 2020: Rp 117,9 triliun
Tahun 2021: Rp 136,9 triliun.
Dana tersebut akan digunakan untuk merealisasikan tujuh program utama. Mulai dari program penggunaan kekuatan sebesar Rp 4,4 triliun, serta program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit Rp 11,42 triliun.
Kemudian, program kebijakan dan regulasi pertahanan sebesar Rp 35,4 miliar, program modernisasi alutsista, non alutsista, dan sarprs pertahanan Rp 42,65 triliun, serta program pembinaan sumber daya pertahanan Rp 1,6 triliun.
Anggaran tersebut juga akan digunakan untuk program riset, industri dan pendidikan tinggi pertahanan sebesar Rp 543,8 milliar, dan untuk mendukung manajemen sebesar Rp 76,28 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya telah mengingatkan kepada Kementerian Pertahanan, bahwa alokasi anggaran tersebut tidak hanya digunakan untuk pengadaan alutsista.
“Kita berharap tentu tak hanya alutsista, tapi juga untuk kebutuhan dan kesejahteraan prajurit akan semakin diperhatikan dan membaik,” kata Sri Mulyani saat memberikan keterangan usai rapat paripurna pengesahan UU APBN 2021.
Sumber: cnbc
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK