Ledakan besar mengguncang Beirut, Lebanon. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mencatat secara keseluruhan terdapat 1.447 WNI yang berada di Lebanon.
Sebanyak 1.234 di antaranya merupakan TNI yang tengah menjalankan misi PBB. Sedangkan sisanya adalah sipil dan mahasiswa.
“Total 1.447. Sebanyak 1.234 TNI di misi PBB, selebihnya sipil, termasuk yang bekerja di KBRI dan mahasiswa” kata juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah ketika dihubungi, Rabu (5/8/2020).
Info terbaru, satu orang WNI mengalami luka-luka atas peristiwa ini. WNI tersebut kini sudah dalam penanganan di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.
“Ada satu WNI yang mengalami luka-luka (inisial NNE). Staf KBRI sudah berkomunikasi melalui video call dengan yang bersangkutan. Kondisinya stabil, bisa bicara dan berjalan. Yang bersangkutan sudah diobati oleh dokter RS dan sudah kembali ke apartemennya di Beirut,” ujar Faizasyah.
Sebelumnya, ledakan besar yang terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon, dirasakan hingga seberang lautan. Warga di Siprus, yang terpisah lautan dengan Lebanon, mengaku merasakan getaran dari ledakan di Lebanon itu.
Dilansir Reuters, Rabu (5/8/2020), Siprus, yang merupakan negara kepulauan di Laut Mediterania, berjarak sekitar 180 km dari lokasi ledakan. Warga Nikosia, ibu kota Siprus, mendengar ledakan keras itu.
Salah seorang warga Nikosia bahkan mengaku rumah dan jendelanya bergetar saat itu. Sementara itu, di Beirut, warganya mengaku kaca di rumahnya pecah.
Ledakan di Lebanon itu juga menggetarkan gedung-gedung, menghancurkan jendela-jendela, dan menimbulkan kepulan asap besar ke langit.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengonfirmasi data baru korban tewas ledakan besar yang terjadi di Beirut. Total saat ini korban tewas akibat ledakan besar itu berjumlah 78 orang. Detik
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK