Drone Pengintai Militer Israel Jatuh di Libanon

Militer Israel mengatakan salah satu pesawat nirawak atau drone mereka jatuh di wilayah teritorial Libanon pada Minggu (26/7).

Melalui pernyataan, militer Israel mengatakan drone tersebut jatuh “saat operasional Pasukan Pertahanan Israel (IDF)” di sepanjang perbatasan kedua negara.

“Tidak ada risiko pelanggaran informasi,” ujar militer Israel.

Insiden tersebut terjadi ketika Israel tengah meningkatkan pertahanan udaranya termasuk operasi pengawasan di dekat Libanon. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi di saat ancaman kelompok pemberontak Hizbullah di Libanon terhadap Israel meningkat.

Israel memang rutin mengerahkan drone ke Libanon yang secara khusus ditujukan untuk memantau pergerakan Hizbullah yang selama ini mendukung dan disokong Iran, musuh bebuyutan negara Zionis tersebut.

Dilansir AFP, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan bahwa “Libanon dan Suriah bertanggung jawab atas apa yang terjadi di wilayah mereka saat ini” ketika berkunjung ke pangkalan militer dekat perbatasan.

“Kami tidak mencoba memperkeruh situasi, tetapi siapa pun yang ingin menguji kami akan melihat respons yang sangat kuat,” kata Gantz memperingatkan.

Israel secara teknis masih berperang dengan Libanon dan Suriah. Selama ini, Israel telah meluncurkan ratusan serangan di tanah Suriah untuk mencegah Iran yang mendukung rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Pada pekan lalu, lima pasukan Suriah yang didukung Iran tewas akibat serangan rudal Israel di selatan Damaskus. Hizbullah menyatakan satu anggotanya dalam lima pasukan yang tewas tersebut.

Israel sempat mengumumkan bala bantuan ke utara Suriah pada Jumat pekan lalu. Namun, beberapa jam kemudian Israel meluncurkan serangan militer di selatan Suriah sebagai balasan atas serangan yang dilakukan terhadap pasukannya yang berasal dari wilayah tersebut. [CNN]