in

Susi Respons Luhut soal Natuna: Bedakan Sahabat, Investor, dan Pencuri

Menteri Susi Pudjiastuti dalam operasi pengawasan illegal fishing di perairan perbatasan Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau dengan menggunakan KRI Usman Harun, pada 14-15 April 2019. KRI Usman Harun berhasil menghentikan 7 (tujuh) kapal perikanan asing berbendera Tiongkok, namun tidak ditemukan dugaan melakukan kegiatan illegal fishing. KKP
Menteri Susi Pudjiastuti dalam operasi pengawasan illegal fishing di perairan perbatasan Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau dengan menggunakan KRI Usman Harun, pada 14-15 April 2019. KRI Usman Harun berhasil menghentikan 7 (tujuh) kapal perikanan asing berbendera Tiongkok, namun tidak ditemukan dugaan melakukan kegiatan illegal fishing. KKP

Hubungan Indonesia dan China saat ini sedikit memanas. Penyebabnya lantaran Kapal Coast Guard China memasuki teritori laut Indonesia tanpa izin di wilayah perairan Natuna.

Banyak pihak yang sudah memberikan pandangan, termasuk Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia meminta agar masalah itu tidak dibesar-besarkan.

Pernyataan itu mendapatkan tanggapan dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Susi sebelumnya dikenal tegas terhadap kapal-kapal asing yang mencuri ikan di laut RI.

Susi memberikan tanggapan melalui akun twitternya saat membalas link berita pernyataan Luhut. Dia meminta agar persahabatan antar negara, menjaga investor hingga menindaklanjuti pencuri sumberdaya ikan harus dibedakan.

“Kita jaga persahabatan antarbangsa. Kita undang investor untuk investasi. Kita jaga investor. Dan kita akan tetap menghukum pencuri sumber daya perikanan kita. Kita bedakan tiga hal itu dengan baik dan benar,” cuitnya dilansir Minggu (5/1/2020).

Susi menilai menjaga hubungan baik antarnegara bukan berarti harus mengalah. Menjaga hubungan baik tercipta dengan saling menghormati.

“Hubungan baik antarnegara adalah karena dalung (saling) menghormati,” tambahnya.

Sebelumnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta jangan terlalu membesar-besarkan masalah di Natuna. Menurutnya, kejadian ini menjadi bahan introspeksi pemerintah karena kurang menempatkan kapal penjaga di Natuna. Luhut menegaskan pemerintah pun sedang melakukan peningkatan mutu pada Badan Keamanan Laut.

“Sebenarnya enggak usah dibesar-besarin lah. Kalau soal kehadiran kapal itu, sebenarnya kan kita juga kekurangan kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE kita itu. Sekarang memang coast guard kita itu. Bakamla sedang diproses supaya betul-betul menjadi coast guard yang besar sekaligus dengan peralatannya,” ungkap Luhut, di Jumat (3/1/2020).

sumber: Detik

Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc

Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK


Foto: Suasana saat KRI Tjiptadi-381 berkejaran dengan Coast Guard China, Kamis (2/1/2020) (Dok: Koarmada I)

Menko Polhukam: Tiongkok Tidak Punya Hak Klaim Perairan Laut Natuna

Ancang-ancang di Natuna, Tak Ada Negosiasi dengan China