Rusia telah mengumumkan akan menjual jet siluman Su-57E kepada negara peminat. Pesawat ini pun diperkenalkan kepada publik dalam pelaksanaan pameran kedirgantaraan internasional MAKS-2019 di Bandara Zhukovsky, luar kota Moskow pada 27 Agustus – 1 September lalu.
Turki menjadi negara yang mendapat kehormatan khusus dari Rusia dengan diajaknya Presiden Recep Tayyip Erdogan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin membuka bersama MAKS-2019.
Kedua pemimpin negara pun melihat secara langsung Su-57E yang dipamerkan secara statik serta pertunjukan manuver empat Su-57 di udara.
Rusia membuka pintu lebar-lebar kepada Turki pasca dienyahkannya Ankara oleh Washington dari Program F-35 Lightning II sebagai sanksi pembelian S-400 Triumf.
Guna menggantikan kebutuhan Turki akan F-35 yang telah dicanangkan sebanyak 100 unit, Moskow pun memberikan tawaran jet pengganti. Yaitu, Su-57 dan Su-35.
Tidak hanya kepada Turki, Rusia juga menawarkan Su-57 kepada negara-negara lain di berbagai kawasan.
Pada November ini rencananya Su-57E akan tampil di pameran Dubai Airshow 2019 demi meningkatkan promosi jet tempur generasi kelima yang pernah dicoba performanya di medan Perang Suriah ini.
National Interest dari Amerika Serikat belum lama ini menurunkan daftar lima negara potensial pembeli Su-57 di luar Rusia. Berikut ulasan singkatnya:
Myanmar
Walau Myanmar bukanlan negara terbesar dengan kekuatan militer yang paling disegani, negara ASEAN ini merupakan pengguna pesawat produk Uni Soviet (Rusia) seperti MiG-29 dan Su-30SME (dalam pemesanan). Keinginan Naypyidaw untuk memiliki Su-57 telah disampaikan oleh Duta Besar Myanmar untuk Rusia Ko Ko Shein kepada pemerintah Rusia awal bulan ini.
Aljazair
Negara dengan kekuatan militer yang cukup besar di Afrika Utara ini juga pengguna sistem persenjataan Uni Soviet atau kini Rusia. Menurut pernyataan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yuri Borisov, Aljazair telah menyatakan minatnya untuk membeli Su-35. Namun demikian, pembelian Su-35 akan diganti menjadi Su-57 bila Rusia menawarkan harga yang sama.
Turki
Gelombang ‘tsunami’ yang dialami Turki dari Amerika Serikat dalam Program F-35 memberikan pelajaran yang besar kepada Ankara untuk memilih ‘teman baru’ penyedia alutsista canggih. Walau Turki lebih condong memilih Su-35 sebagai pengganti F-35 sebanyak 54 unit, laporan terbaru menyebut Rusia dapat lebih fleksibel menawarkan Su-57 seandainya Turki menghendaki.
China
China memang telah mengembangkan sendiri jet siluman J-20 dan J-31. Pesawat siluman yang disebut pertama bahkan sudah berstatus operasional tempur di jajaran PLAAF saat ini. Meski demikian diberitakan, kebutuhan China akan Su-57 tetap ada. Sebab, seperti halnya pembelian Su-35 atau persenjataan lainnya, China selalu tertarik untuk mengetahui lebih dalam teknologi yang dikembangkan Rusia untuk kemudian mempelajari dan membuat sendiri di dalam negeri.
India
India memang telah menarik diri dari proyek pengembangan jet tempur generasi kelima (FGFA) Su-57 bersama Rusia sejak 2018. New Delhi pun diberitakan akan mengembangkan sendiri proyek jet siluman medium canggih (AMCA). Meski demikian, Moskow menyakini pernyataan Kepala Staf Angkatan Udara India Birender Singh Dhanoa yang mengatakan bahwa evaluasi ulang Su-57 akan dilakukan apabila mesin terbaru Izdeliye-30 telah digunakan oleh jet tempur andalan Rusia itu. Pesawat akan dibuat di dalam negeri melalui kampanye Make in India. Roni Sontani
Sumber : https://www.airspace-review.com
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK