Moskow akan memasok sistem pertahanan rudal S-400 Triumf ke India dalam tempo 18-19 bulan. Hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov pada hari Minggu.
“Pembayaran uang muka telah diterima dan semuanya akan dikirimkan sesuai dengan jadwal, dalam waktu sekitar 18-19 bulan,” kata Borisov seperti dikutip dari Asian News International (ANI), Senin (9/9/2019).
Sekadar diketahui, Menteri Urusan Luar Negeri India S Jaishankar mengunjungi Moskow pada Agustus untuk bertemu dengan rekannya dari Rusia Sergei Lavrov dan mengadakan diskusi mengenai cara-cara untuk memajukan kerja sama bilateral lebih lanjut. India telah menandatangani kesepakatan senilai USD5,43 miliar dengan Rusia selama pertemuan puncak blateral India-Rusia di New Delhi pada 5 Oktober 2019 untuk pembelian lima sistem rudal S-400.
Pada Juli 2019, seorang komandan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa India memperoleh sistem rudal S-400 dari Rusia yang dia sebut “bermasalah”.
“Kami masih berdialog dengan mereka tentang S-400 itu. India memperoleh S-400. Ini adalah sistem pertahanan udara Rusia. Itu sedikit masalah. Apakah Anda akan terus berdialog? Saya, saya pikir mereka bermaksud untuk lakukan itu. Saya mencoba mengklarifikasi kepada mereka bahwa kasus taktis dan teknis yang begitu penting di sini,” kata Kepala Komando Indo-Pasifik AS Laksamana Philip Scot Davidson di Forum Keamanan Aspen di Colorado.
Laksamana Angkatan Laut AS itu juga mengklaim bahwa pertahanan dan senjata Amerika lebih baik daripada yang dijual Rusia.
“Peralatan AS berkinerja lebih baik di dunia dan Anda melihat ini secara berkala terhadap Rusia, dan peralatan AS mengungguli India yang cukup bangga dengan status kebijakan mereka yang tidak selaras. Mereka melihat diskusi tentang S-400 ini sebagai masalah kebijakan dan bukan taktis dan teknis. Jadi kita punya sedikit cara untuk pergi ke sana,” ujarnya.
Sistem rudal S-400 adalah generasi keempat dari Surface-to-Air-Missile (SAM) jarak jauh Rusia. Sistem rudal S-400 Triumf berbasis di darat dan dapat mendeteksi, melacak, dan menembak berbagai sasaran termasuk rudal jelajah, rudal balistik, pesawat, hingga kendaraan udara tak berawak (UAV).
Senjata ini juga dapat menargetkan rudal balistik di fase terminal (descent atau reentry). Seluruh sistem terdiri dari radar multifungsi, deteksi otomatis dan sistem penargetan, sistem rudal anti-pesawat, peluncur, pusat komando dan kontrol.
Sumber : https://international.sindonews.com/
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK