Rusia berkomitmen untuk tetap melanjutkan kontrak pengadaan 11 unit pesawat tempur Sukhoi Su-35 Super Flanker kepada Indonesia. Hal ini ditegaskan Rusia walau pada sisi lain mereka mengakui mereka juga terdampak atas sanksi dari Amerika Serikat (AS).
“Kontrak pembelian Su-35 untuk Indonesia masih berlaku, kami sedang bekerja bersama untuk merumuskan hal itu. Kami sedang membahas beberapa rincian kecil yang tercantum di dalam kontrak,” ujar Direktur Dinas Federal untuk Kerja Sama Teknis dan Militer Rusia, Dmitriy Shugaev, di sela pameran kedirgantaraan MAKS 2019, di Bandara Internasional Zhukovskyi, Moskwa, seperti dilansir dari Antara, Jumat (30/8/2019).
Dimitry berharap kontrak pengadaan pesawat tempur itu bisa terwujud. Dia juga berharap deal kontrak itu terjadi dalam waktu dekat ini.
Dmitriy menyatakan hal itu untuk menjawab pertanyaan banyak wartawan di seluruh dunia terhadap apa yang terjadi hari ini pada mereka dari sisi kebijakan internasional Amerika Serikat.
Secara diam-diam, Indonesia dan Rusia telah menandatangani pengadaan 11 unit Su-35 dari Rusia senilai Rp1,14 triliun. Kontrak pembelian pesawat ini adalah penerapan dari UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan Nasional.
Diketahui, beberapa negara yang akan membeli sistem kesenjataan strategis dari Rusia, salah satunya adalah Turki. Namun Turki juga sejak awal menyatakan ketertarikan dan menunjukkan komitmen pembiayaan pada proyek pembangunan pesawat tempur multi peran generasi 5+, yaitu F-35 Lighting II bersama Amerika Serikat (AS).
Turki secara sepihak dikeluarkan AS dari konsorsium ini karena berkeras membeli sistem peluru kendali anti serangan udara generasi terkini dari Rusia, yaitu S-400 Triumph. Pada MAKS 2019, Presiden Turki, Recep Erdogan, hadir membuka MAKS 2019 bersama koleganya, Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Sumber : https://m.detik.com/
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK