Militer – Indonesia dan Korea Selatan akan segera menandatangani pesanan untuk tiga kapal selam diesel-electric attack (SSK) tipe 209/1400 Chang Bogo, untuk Angkatan Laut Indonesia, menurut laporan media.
Kesepakatan akhir untuk pembelian ketiga kapal tersebut—yang akan dibuat oleh kontraktor pertahanan Korea Selatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) dengan kerja sama dari perusahaan pembuat kapal milik negara Indonesia, PT PAL—diharapkan akan ditandatangani dalam beberapa bulan mendatang.
Menurut Jane’s Navy International, kontrak tersebut diperkirakan bernilai sekitar $1,2 miliar. Indonesia dilaporkan masih mempertimbangkan opsi lain.
“Sumber-sumber industri—yang telah melaporkan kepada Jane’s tentang kemajuan negosiasi ini sejak awal Januari 2019—mengatakan bahwa jika semuanya berjalan dengan baik, kontrak formal untuk kapal-kapal itu bahkan dapat terwujud pada akhir Februari atau awal Maret,” tulis Jane’s pada tanggal 14 Februari 2019.
“Namun, ada beberapa keputusan yang belum dibuat, dan ini terutama berkaitan dengan pengaturan pembagian kerja yang dapat dilakukan untuk setiap kapal, sumber-sumbernya terkonfirmasi.”
Tipe 209/1400 Chang Bogo-class SSK adalah varian yang dirakit dengan lisensi dari kapal selam Tipe 209 Jerman yang diproduksi oleh DSME. Kelas SSK seberat 1.400 ton tersebut memiliki jangkauan operasional sekitar 11 ribu mil laut dan memiliki daya tahan sekitar 50 hari.
Kapal selam ini adalah platform multiguna yang mampu melakukan perang anti-permukaan, perang anti-kapal selam, dan misi pasukan khusus. SSK dapat dipersenjatai dengan torpedo kelas berat, rudal anti-kapal, dan ranjau.
Indonesia dan Korea Selatan meneken kontrak senilai $1,1 miliar untuk tiga SSK kelas 209/1400 Chang Bogo (kelas Nagapasa) pada Desember 2011, sebagai bagian dari Rencana Strategis Pertahanan 2024 Kementerian Pertahanan Indonesia, yang menyerukan pengadaan setidaknya 10 kapal selam baru untuk Angkatan Laut Indonesia.
Kelas SSK yang baru diharapkan untuk bertugas di Angkatan Laut Indonesia selama setidaknya 30 tahun.
SSK kelas satu, KRI Nagapasa, dipesan pada Agustus 2017 kepada Korea Selatan, dan sekarang dikirimkan ke Pangkalan Angkatan Laut Palu di Provinsi Watusampu, Sulawesi Tengah.
SSK kedua dari kelas tersebut juga telah dikirim kepada Angkatan Laut, sedangkan yang ketiga masih dalam pembuatan di galangan kapal PT PAL di Surabaya—kota terbesar kedua di Indonesia, yang terletak di pantai timur laut pulau Jawa—di bawah PT PAL dan Perjanjian transfer teknologi DSME.
Seperti yang ditunjukkan oleh kolega saya Prashanth Parameswaran, bahkan dengan tiga SSK tambahan, Angkatan Laut Indonesia masih kekurangan peralatan untuk memenuhi misinya dan menjaga perairan Indonesia.
Menurut para pejabat pertahanan Indonesia, Angkatan Laut membutuhkan setidaknya 12 kapal modern untuk melakukannya. Khususnya, karena terakhir kali Angkatan Laut Indonesia menerima kapal selam baru adalah pada tahun 1980-an, sebanyak tiga kapal selam diesel-listrik tipe 209/1300 buatan Jerman (kelas Cakra).
Sumber: Matamatapolitik
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK