in

Ternyata Indonesia yang Kedua di Dunia Memiliki Pesawat Tempur Sukhoi SU 35

Pesawat jet tempur Su-35 Rusia. Jet tempur jenis ini dilaporkan dikerahkan Rusia ke kawasan Kuril yang jadi sengketa dengan Jepang. Foto/REUTERS/Pascal Rossignol

Militer – Kepala Dinas Pengamanan dan sandi Angkatan Udara (Kadispamsanau) Marsma TNI Andi Kustoro bersama Mr Tsyplakov Yury, Deputy Director of The Air Force Departement Rusia melakukan survey di Lanud Iswahjudi, Magetan, Senin (6/8/2018).

Kedatangan Deputy Director of The Air Force Departement Rusia disertai 10 orang tim tersebut untuk meninjau lokasi yang akan digunakan hangar pesawat tempur canggih Sukhoi SU 35 buatan Rusia.

Tim dari Rusia ke Lanud Iswahjudi dipandu Kadislog Kolonel Tek Royke C Manusiwa dari Lanud Iswahjudi.

Peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Pemerintah Indonesia yang akan memboyong 11 pesawat Sukhoi SU 35 sebagaj ganti pesawat F-5 buatan Amerika Setikat.

Sekadar inofrmasi, Sukhoi Su-35 adalah pesawat tempur multiperan, kelas berat, berjelajah panjang, dan bertempat duduk tunggal asal Rusia.

Pesawat ini dikembangkan dari Su-27, dan awalnya diberi nama Su-27M.

Penandatanganan kesepakatan pembelian pesawat, ditandatangani Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kabaranahan Kemhan) Laksda TNI Agus Setiadji.

Dipilihnya Lanud Iswahjudi, sesuai perintah KASAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna ketika mengunjungi Lanud Iswahjudi.

Menurut Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi, Mayor Sus Hamdi Londong Allo, Sukhoi SU – 35 yang merupakan generasi 4,5 ini memiliki panjang 21, 9 meter, dengan lebar 15, 3 meter.

“Pesawat ini dilengkapi sepasang mesin Saturn izdeliye (Product) 117S (AL-41F1S) turbofan, dan mampu melesat hingga dua kali kecepatan suara, dengan jangkauan 2.400 kilometer per jam,” ujarnya yang dilansir dari TribunJatim.com.

Kata Londong, kalau Indonesia jadi membeli sebelas unit Sukhoi SU – 35, maka akan menjadi negara kedua yang membeli pesawat itu dari Rusia, setelah sebelumnya Tiongkok membeli 24 unit pada 2015 lalu.

“Pembelian Sukhoi SU 35 ini, sesuai penjelas Menhan waktu berkunjung ke Lanud, setiap pengadaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) dari luar negeri wajib disertakan imbal beli, kandungan lokal dan offset minimal 85 persen di mana kandungan lokal dan atau offset paling rendah 35 persen,” terang Londong.

Survey ini bertujuan untuk menentukan lokasi dan kebutuhan yang akan dipersiapkan pihak pabrikan pesawat Sukhoi SU 35, Komsomolkom on Amur Aircraft Plant Them.

“Rencana survey akan berlangsung selama 2 hari, melibatkan 10 orang tim ahli dari Rusia. Selama di Lanud Iswahjudi, rombongan dibawa ke Skadron 14, hangar, Selter Apron, Aerodrome, Ruway, Taxyway, Fire fighter Vehicles, GPL, Simulator, Depo 60,” tandasnya.

Kadispamsanau Marsma TNI Andi Kustoro bersama tim dan Mr Tsyplakov Yury selaku Deputy Director of The Air Force Departement dari Komsomolkom-on-Amur aircraft plant them sedang meninjau hangar Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi.

Sumber: Tribun Medan

Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc

Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK


Gara Gara Hal ini, Rusia Ancam Akan Melarang Penjualan Mesin Roketnya ke AS

Kemhan Ngotot Datangkan Sukhoi Meski Berisiko Terkena Sanksi AS