Bambang menyebut, lomba ini memiliki tingkat kesulitan dan tantangan yang cukup besar. Pasalnya, waktu pelaksanaan lomba pada malam hari, cuaca dan gelombang Selat Sunda yang tidak menentu.
Lantaran itu, panitia menyiapkan helikopter, kapal perang, dan puluhan perahu karet maupun Sea Rider yang akan memantau peserta sepanjang lintasan lomba dari start hingga finish.
Dankormar menyebut, ‘gila’-nya lomba ini tergambar dari sejumlah kejadian menarik pada pengalaman lomba sebelumnya.
Gelaran ini sendiri sudah dihelat Korps Marinir sejak 1991. Lomba tahun 2018 ini merupakan lomba yang ke-9.
Di antaranya, pada penyelenggaraan lomba yang ke-2 (1992), dua perenang Marinir dinyatakan hilang akibat dihantam gelombang dan arus yang cukup kuat sehingga terpisah dari rombongan.
Dua hari kemudian, dua perenang ini ditemukan terdampar di Pulau Sangeang dan diselamatkan oleh turis Jepang yang sedang melakukan penelitian di pulau tersebut.
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK