Militer.me –
Mulai dari negara tetangga seperti China, Korea Selatan, Jepang bahkan Amerika Serikat mulai kesal dengan tingkah laku negara pimpinan Kim Jong-un tersebut. Bahkan organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa dan ASEAN turut mengecam tindakan Korut tersebut.
Presiden Joko Widodo dalam sesi retreat di KTT ASEAN ke-30 di Manila, Filipina, menyerukan agar perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea harus segera dikembalikan.
“ASEAN harus mengirim pesan kuat kepada Korea Utara agar menaati semua resolusi Dewan Keamanan PBB. Stabilitas dan perdamaian di Semenanjung Korea Utara juga harus segera dikembalikan,” seru Presiden Jokowi.
Senada dengan Jokowi, para kepala negara anggota ASEAN juga mengharapkan semua pihak menahan diri agar ketegangan di Semenanjung Korea tidak semakin memanas. ASEAN pun mengeluarkan pernyataan mengecam keras tindakan uji coba nuklir Korea Utara yang menjadi awal mula ketegangan di Semenanjung Korea. Mereka meminta negara pimpinan Kim Jong-un tersebut untuk menaati peraturan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam pernyataan tersebut, para pemimpin ASEAN menyebutkan ketidakstabilan di Semenanjung Korea juga berdampak pada negara-negara di sekitarnya, termasuk di Asia Tenggara.
PBB juga sama, mereka meminta Korut untuk tidak menambah parah keadaan di perbatasannya. Mereka meminta Kim Jong-un menaati resolusi perdamaian Dewan Keamanan PBB.
Permintaan PBB tidak pernah digubris Korut, karenanya organisasi internasional ini kemudian mengeluarkan sanksi bagi mereka.
Dari negara-negara sekitar, Korea Selatan yang merasa paling terancam dengan uji coba Korut tersebut. Berbagai macam cara telah dilakukan Korsel, sampai akhirnya mereka meminta bantuan Amerika Serikat menangani hal ini.
AS yang dipimpin Donald Trump tentu saja dengan tangan terbuka menerima permintaan Korsel. Berbagai latihan militer bersama sudah dilakukan, bahkan Trump memerintahkan kapal induk bertenaga nuklir beserta armada canggih kepunyaan Negeri Paman Sam dikerahkan ke sebelah barat Pasifik.
Trump yang geram dengan tindakan Pyongyang, mengancam Kim Jong-un akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukannya di Suriah bulan lalu. Dia berencana meluncurkan rudal dan misil THAAD canggih milik negaranya ke Korut jika mereka terus melakukan uji coba misil balistik.
Bukannya ketakutan, Korut menerima ancaman Trump tersebut. Kim Jong-un bahkan mengklaim rudal balistik mereka akan mencapai dan menghancurkan daratan Amerika. Bahkan, anak Kim Jong-il tersebut membuat video propaganda yang ditampilkan saat perayaan hari jadi sang kakek yang ke 151, berisikan Gedung Putih AS hancur karena rudal Korut.
Sementara itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan Trump untuk tidak bermain-main dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Dia menyebutkan, Jong-un memiliki misi untuk ‘mengakhiri dunia’.
Duterte menyampaikan hal ini dalam pidatonya di KTT ASEAN ke-30 di Manila, Filipina.
“Saya akan berkomunikasi dengan dia (Trump), biarkan dia bermain dengan kepunyaannya (rudal), jangan kita yang masuk dalam perangkap tangannya,” tegas Duterte.
“Pria itu (Jong-un) ingin mengakhiri dunia, dan itu mengapa dia sangat senang. Dia selalu tersenyum, namun dia sungguh ingin mengakhiri segala sesuatu,” tukasnya.
Pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus juga menyerukan agar negara-negara third country, seperti Norwegia, memediasi ketegangan antara Amerika Serikat dengan Korea Utara, yang dinilainya saat ini sudah “terlalu panas.”
Berbicara saat hendak meninggalkan Kairo, Fransiskus mengingatkan bahwa “kebaikan dari kemanusiaan” akan hancur jika terjadi perang antar kedua kubu.
“Saya menyerukan, dan akan menyerukan, semua petinggi, seperti yang sudah pernah saya lakukan di berbagai tempat, untuk mencari solusi masalah ini melalui diplomasi,” sebut Fransiskus, seperti dikutip Sky News, Minggu (30/4).
“Ada banyak fasilitator di dunia ini, terdapat juga mediator yang menawarkan diri mereka, seperti Norwegia contohnya,” lanjut dia.
Korut baru-baru ini meluncurkan sebuah misil balistik, yang merupakan kali ketiga dalam beberapa pekan terakhir. Trump menyebut peluncuran itu sebagai langkah yang ‘tidak menghormati’ China, yang merupakan sekutu mereka.
Trump juga pernah berkata ada kemungkinan terjadinya “konflik yang sangat, sangat besar” dengan Korut. Ia menyebut solusi diplomatik dengan Korut adalah sesuatu yang penting, tapi sulit dilakukan.
“Perihal misil di Korea Utara ini telah muncul sejak lebih dari setahun lalu, dan tampaknya sekarang situasi telah menjadi terlalu panas.”
“Perang besar akan menghancurkan sisi kebaikan dari kemanusiaan, kebudayaan dan semuanya,” lanjut dia. Merdeka
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK